Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketergesaan di Golkar

Kompas.com - 03/05/2012, 05:25 WIB

Jakarta, Kompas - Segelintir elite di Partai Golkar dinilai sedang memperlihatkan keter-gesagesaan untuk membangun kekuatan yang lebih besar dengan cara mendorong Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden 2014.

Sayangnya, impian ini dinilai mengabaikan rasionalitas dan tidak didasarkan pada aspirasi dari berbagai kalangan di partai tersebut. ”Ketergesaan membangun kekuatan yang lebih besar. Ini akan menuai badai. Ini didorong oleh orang-orang di sekitar Ical (Aburizal Bakrie),” kata pengamat politik J Kristiadi, Rabu (2/5), di Jakarta.

Ia menilai, impian membangun kekuatan dengan menjadikan Aburizal sebagai calon tunggal presiden 2014 dari Partai Golkar tidak didasarkan oleh aspirasi dari bawah ataupun aspirasi dari tokoh-tokoh penting Partai Golkar lainnya. ”Circle-nya Ical mengabaikan aspirasi dari Akbar Tandjung. Padahal, Akbar adalah penyelamat Golkar pada akhir 1990-an dulu. Ia masih memiliki pengaruh besar, tetapi tidak didengar,” ujar Kristiadi.

Ia menuturkan, sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal seharusnya mendengarkan suara sejumlah tokoh di partai itu, seperti Fahmi Idris dan Akbar Tandjung. Bagaimanapun, menurut Kristiadi, Aburizal bukan pemegang ”saham” terbesar di Partai Golkar.

Airlangga Pribadi, pengajar ilmu politik Universitas Airlangga, Surabaya, yang dihubungi dari Jakarta, kemarin, mengatakan, Partai Golkar menanggung risiko ditinggalkan konstituen bila tidak mendengarkan suara arus bawah. Partai berlambang beringin ini juga menunjukkan penurunan kualitas dalam performa sebagai pilar demokrasi.

Airlangga mengatakan, sikap Aburizal dan fungsionaris DPP yang bersikukuh mengajukan Aburizal sebagai calon presiden dinilai kontraproduktif.

Aburizal membantah

Dikonfirmasi mengenai anggapan tidak menyerap aspirasi arus bawah di Jakarta, kemarin Aburizal mengatakan, aspirasi sudah diserap pada Rapat Pimpinan Nasional II/2011.

Saat itu, tambah Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lalu Mara, semua aspirasi DPD II disampaikan kepada DPD I. Semua pendapat dari DPD I dari 33 provinsi menjadi rekomendasi Rapimnas II yang meminta penetapan pencalonan Aburizal sebagai calon presiden yang diusung pada Pemilu Presiden 2014. Karena itu, DPP Partai Golkar ditugaskan untuk membuat rencana sosialisasi figur Aburizal. Adapun pengukuhan Aburizal sebagai capres ditetapkan pada Rapimnas III atau rapimnas khusus 2012.

Kemarin di Jakarta, Ketua DPD II Partai Golkar Kota Banda Aceh Muntasir Hamid menyatakan akan menggugat Aburizal jika yang bersangkutan tidak meminta maaf kepadanya terkait pernyataan yang diberikan sebelum rapat pengurus DPP Partai Golkar di kantor partai itu, Jumat (27/4).

Saat itu, ketika ditanya tentang dukungan pelaksanaan rapimnas khusus pada pertengahan tahun ini untuk menetapkannya sebagai calon presiden, Aburizal menjawab, tak ada DPD II yang membangkang, cuma satu orang yang barangkali baru selesai minum.

(NWO/INA/Ato)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com