Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Endang Rahayu Peduli Masyarakat Miskin

Kompas.com - 02/05/2012, 19:52 WIB
Indira Permanasari S

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, yang mengembuskan napas terakhir, Rabu (2/5/2012), meninggalkan jejak dalam kebijakan kesehatan di Tanah Air. Dalam kebijakannya itu tecermin kepedulian almarhumah terhadap masyarakat miskin dan telantar.

Pada era kepemimpinan Endang, Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) bagi orang miskin cakupannya diperluas. Anak jalanan, pasien gangguan kejiwaan, serta orang telantar yang miskin masuk dalam cakupan Jamkesmas.

Kepala Pusat Pelayanan Jamkesmas Usman Sumantri mengatakan, Endang Rahayu selalu menjadi pendukung program-program yang menyentuh langsung kepentingan rakyat, termasuk Jamkesmas. "Dia selalu bilang agar kita bersabar dalam menghadapi masyarakat dan tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," tutur Sumantri, yang mengingat Endang sebagai sosok yang selalu berbahasa santun terhadap semua stafnya di Kemenkes.

Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, sistem jaminan kesehatan dalam kerangka Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) merupakan pekerjaan rumah besar bagi Kemenkes sepeninggal Endang. Program itu sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan Kemenkes ditugasi menyusun regulasi terkait implmentasi sistem jaminan kesehatan di Indonesia.

"Sampai akhir hayatnya, almarhumah terus menekankan pentingnya program itu selain pencapaian lain, seperti penuntasan target-target Tujuan Pembangunan Milenium," kata Ali, ketika ditemui di rumah duka.

Selain itu, Ali mengatakan, Endang selalu menginginkan agar pelayanan kesehatan terbaik menjangkau semua masyarakat, terutama di daerah terpencil, terluar, kawasan perbatasan, dan kepulauan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com