Jero: Persiapan Pembatasan BBM Bersubsidi Hampir Final

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyatakan, persiapan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak  bersubsidi  hampir selesai. Pemerintah akan melakukan sosialisasi terkait pembatasan ini. "Ya, kami sudah hampir final ini persiapannya. Akan tetapi, kan, kalau belum diumumkan resmi belum bisa berlaku," ucap Jero, seusai menghadiri rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (23/4/2012) sore.

Jero menyebutkan, pemerintah akan melakukan fase sosialisasi. Mobil pemerintah tidak diperbolehkan mengonsumsi BBM bersubsidi. Mobil dinas harus pindah ke BBM non-subsidi, seperti pertamax, atau bahan bakar gas (BBG). "Kalau mobil (kendaraan) umum akan diberikan gratis alat konversinya. Ini sedang diimpor alat konversinya dan dibikin dalam negeri," kata dia.

Sementara itu, pembatasan BBM bersubsidi untuk kendaraan pribadi dan pemerintah yang akan dialihkan ke BBM non-subsidi ataupun BBG akan dimulai terlebih dahulu di wilayah Jabodetabek.

Hal ini dilakukan karena ketersediaan BBM non-subsidi, seperti pertamax, belum pasti ada di seluruh wilayah Indonesia. "Karena kalau seluruh Indonesia mau langsung pertamax, tetapi belum ada pertamaxnya. Kami mesti hitung itu," tutur Jero.

Dalam rencana pembatasan BBM bersubsidi ini, Jero pun menyebutkan, pemerintah akan menggunakan stiker yang akan ditempelkan di mobil. Namun, ia belum bersedia menyebutkan detail mengenai stiker tersebut. "Ya, rencananya begitu dengan stiker," ujar dia.