Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Widjajono, Intelektual yang Berani Perbaiki Keadaan

Kompas.com - 22/04/2012, 10:15 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Tokoh pendidikan Arief Rahman mengaku sangat kehilangan atas berpulangnya mendiang Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo.

Widjajono merupakan satu dari sedikit intelektual yang konsisten dengan ilmunya dan berani berjuang untuk memperbaiki keadaan demi kepentingan bangsa.

"Sebagai intelektual, beliau juga gemar mendaki gunung. Ini membuat beliau sebagai sosok intelektual yang suka mencari kreativitas dan inovasi. Tidak bersenang-senang dengan ilmunya, tetapi mau memperbaiki keadaan," kata Arif Rahman saat ditemui di rumah duka, Minggu (22/4/2012) pagi ini, di Jakarta.

Arif mengaku telah kenal Widjajono sejak lama, karena putri Widjajono merupakan salah satu siswanya di SMA Labschool Kebayoran Baru, Jakarta.

Widjajono dinilai merupakan seorang terpelajar yang mempunyai keterikatan terhadap ilmunya sangat kuat, konsisten terhadap ilmunya, dan mengorganisasikan ilmu untuk memperbaiki keadaan masyarakat. Untuk itu, ia berani berhadapan dengan politisi dan massa.

Mendiang Widjajono dan istrinya, Nina, merupakan pasangan intelektual terpelajar, berani, sopan, dan bisa memberikan solusi atas masalah. "Beliau berani mengubah keadaan," ujarnya.

"Saya tidak melihat saat ini ada ilmuwan yang berani berhadapan dengan pemerintah seperti dia. Ia pernah bilang, orang yang suka menyerah tidak akan mungkin mencapai puncak gunung," ujarnya mengenang sosok Widjajono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com