Bandung, Kompas -
Menurut catatan Polda Jabar, sepanjang 2011 tercatat 25 aksi geng motor, 8 kasus di antaranya di Bandung. Selama 4 bulan tahun 2012 sudah terjadi 21 aksi geng motor (11 di antaranya di Bandung), yang diduga dilakukan oleh anggota kelompok yang sama. ”Malah beberapa mantan berandalan bermotor diduga kembali melakukan pencurian motor seperti yang diungkap Polrestabes Bandung,” kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jabar Brigadir Jenderal (Pol) Hengkie Kaluara, Jumat (20/4).
Sepanjang tahun 2011, bobot aksi geng motor di Jabar sempat mengendur setelah dilakukan deklarasi pembubaran berandalan bermotor di Mapolda Jabar pada 31 Desember 2010.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jabar, Oke Djunjunan, menyarankan kelompok bermotor dibina dan diarahkan terus-menerus pada kegiatan positif.
Di Kota Banjar, Jabar, Kepolisian bersama IMI, TNI, dan tokoh masyarakat lainnya merangkul mereka dan menyalurkannya pada kegiatan otomotif prestasi. Di masing-masing klub motor ditunjuk seorang anggota polisi sebagai liason officer (LO).
Akhir 2010 sudah dibuat nota kesepahaman antara Polda Jabar dengan Dinas Pendidikan Jabar dan Kementerian Agama Jabar, tentang penanggulangan dan pemberantasan kejahatan berandalam bermotor. Melalui kerja sama itu dilakukan berbagai upaya sosialisasi dan penyuluhan ke sekolah-sekolah oleh Polri dan guru. Diduga upaya bersama itu mengendur sehingga tahun 2012 aksi itu muncul kembali.
Sementara itu, kasus perampasan sepeda motor dengan cara menabrak korban kini meresahkan warga Manado, Sulawesi Utara. Praktisi hukum, Denny Palilingan, meminta polisi