Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabes TNI Yakin Anggotanya Tak Keluar

Kompas.com - 17/04/2012, 21:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati memastikan bahwa seluruh anggotanya berada dalam pantauan, terutama pada hari Jumat (13/4/2012) saat sekitar 200 pengendara sepeda motor melakukan aksi kekerasan di 8 titik di Jakarta.

"Saya berani memastikan karena statusnya konsinering. Anggota AL di Jakarta dalam konsinering, tidak boleh keluar. Sampai dihitung kepalanya dan kakinya," ujarnya kepada wartawan di kawasan Mabes TNI, Cilangkap, Selasa (17/4/2012).

Ia mengungkapkan, memang tidak semua anggota TNI berada dalam barak atau asrama. Kesatuan komando mereka memiliki kebijakan bahwa bagi yang masih berstatus lajang, berada dalam barak atau asrama.

Sementara bagi mereka yang telah memiliki keluarga, boleh tinggal diluar kesatrian atau markas atas izin komando. Ia menegaskan, peraturan yang ketat tentang keluar masuk markas tersebut telah dilakukan sebelum peristiwa geng motor tersebut beraksi.

"Itu bukan hanya karena terjadi kasus kemarin, itu memang aturan main yang berlaku sudah jelas, anggota kapan boleh keluar jam berapa harus kembali ke basis, nah dalam kasus kemarin lebih ketat lagi," lanjutnya.

Jika ada anggota TNI yang terbukti terlibat dalam aksi kekerasan di Jakarta tersebut, Untung menegaskan pihaknya tak segan-segan memberikan tindakan tegas.

"Barang siapa mau Tamtama, Bintara, Perwira kalau ketahuan terbukti melanggar salah dihukum. Hukumannya tergantung bobot kesalahnya," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, aksi kekerasan oleh sekelompok pengendara motor terjadi di 8 titik di Jakarta pada Jumat (13/4/2012) dini hari.

Sekelompok orang tersebut teridentifikasi mengenakan pita kuning dan mencorengkan wajahnya dengan cat putih, sebagian orang yang tak memakai helm pun terlihat berambut cepak.

Akibat dari aksi tersebut, 9 orang menjadi korban luka, 1 di antaranya meninggal dunia. Hingga kini, pihak kepolisian bekerjasama dengan POM AL, POM AD dan Garnisun masih menyelidiki akan kemungkinan adanya oknum TNI yang terlibat dalam kasus penyerangan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com