Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Masih Asing dengan Patahan Lembang

Kompas.com - 16/04/2012, 06:56 WIB

KOMPAS.com - Jangankan beradaptasi dengan gempa. Masyarakat di sekitar Patahan Lembang pun asing dengan bentang alam itu. Warga tak menyadari tebing dan bukit memanjang yang akrab dengan keseharian mereka itu "hidup" dan "bergerak".

"Pernah dengar patahan Lembang?"

"Patahan? Naon eta teh (apa itu)?" ujar Sutarman, Ketua RW 09, Desa Sunten Jaya, bingung.

Istilah Patahan Lembang tak akrab di telinganya. Padahal, di belakang rumahnya membentang bukit yang merupakan bagian dari patahan.

Dia dan warga mengenal bukit memanjang itu sebagai Gunung Malang lantaran gundukannya menghalangi atau memalang pandangan dari utara patahan ke arah selatan. Namun, tak pernah terbayang, ”perbukitan” itu sanggup mengantar gempa.

Sutarman lebih paham masalah tanah longsor sehingga sering mengimbau warga agar tidak mengganggu pohon-pohon di atas bukit. ”Di sini tidak pernah gempa. Ada goyangan-goyangan, tetapi kecil, tidak sampai membuat rumah retak,” ujar Sutarman yang membangun sendiri rumahnya.

Pertanyaan serupa diajukan kepada pengurus komite SDN Pancasila, Royke S (60). Saat diminta menunjukkan letak Patahan Lembang, Royke berpikir keras, lalu menunjuk ke arah jalan raya di depan sekolah. Sedangkan tebing Patahan Lembang tepat di belakang bangunan sekolahnya.

Hasil "Kajian Kesadaran Publik dalam Pengurangan Risiko Bencana Gempa Bumi di Wilayah Cekungan Bandung dan Sekitarnya" baru-baru ini oleh tim LIPI tak jauh berbeda. Tim itu menyurvei tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah Cekungan Bandung dan sekitarnya tentang Patahan Lembang. Gambaran tingkat pengetahuan masyarakat itu tecermin dalam jawaban 607 responden guru, siswa, dan rumah tangga.

Sebagian besar siswa (62,7 persen) dan rumah tangga (62 persen) menjawab tidak tahu tentang Patahan Lembang. Ini menunjukkan Patahan Lembang masih asing bagi masyarakat dan siswa.

Ketika ditanya lebih lanjut apa yang dimaksud Sesar Lembang, jawaban-jawaban "ajaib" bermunculan. Sepuluh persen siswa menyebutkan, Sesar Lembang sebagai nama salah satu jalan di daerah Lembang. Lebih mengejutkan lagi, 0,9 persen siswa menyatakan sebagai operasi ibu melahirkan yang dalam bahasa kedokteran disebut operasi sesar.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com