Jakarta, Kompas
Dahlan mengira ruas jalan tol tersebut dikelola perusahaan BUMN PT Jasa Marga. Dahlan baru belakangan mengetahui bahwa ruas tol tersebut dikelola perusahaan swasta, PT CMNP.
Oleh karena itu, dia menyatakan meminta maaf dan bersedia memberikan ganti rugi. Ketika dihubungi Kompas tadi malam, Dahlan mengungkapkan, begitu melihat kemacetan dan antrean mobil yang sangat panjang di Pintu Tol Ancol Barat, secara refleks dia turun dari mobil dan langsung meminta mobil yang antre untuk jalan tanpa membayar karcis. ”Kemacetannya hampir sepuluh kali lipat dari antrean sewaktu saya membuka pintu tol di Semanggi beberapa waktu lalu,” ujar Dahlan.
Saat menggratiskan mobil yang masuk jalan tol, ungkap Dahlan, semua empat pintu tol di Ancol Barat dibuka, tetapi volume kendaraan di lokasi tersebut memang banyak. Seharusnya, kata Dahlan, petugasnya bisa ditambah sehingga pembayaran dan transaksi bisa dilakukan dengan cara menjemput bola kepada setiap pengemudi mobil yang antre.
Sebenarnya, tidak salah jika Menteri BUMN salah mengira. Sebab, 73 persen jalan tol di Indonesia sepanjang lebih dari 500 kilometer dioperasikan oleh Jasa Marga. Dengan demikian, wajah Jasa Marga adalah wajah jalan tol di Indonesia.
”Antrean di gerbang tol akan kami kurangi dengan menerapkan teknologi e-toll pass. Bulan April ini diharapkan penggunaannya meluas,” kata Direktur Operasional Jasa Marga Hasanuddin, mencoba memberi solusi atas kemacetan di pintu tol.
Bulan Juni 2012, penggunaan kartu tol elektronik Bank Mandiri ditargetkan mencapai 25 persen. Tentu saja, dibutuhkan keikhlasan pengguna jalan untuk sedikit repot memanfaatkan e-toll dan e-toll pass.
Bukan kali ini saja Dahlan beraksi di pintu tol. Tanggal 20 Maret lalu, dia juga membuka pintu tol secara gratis di Pintu Tol Semanggi arah Slipi, Jakarta. Dahlan melakukan hal itu karena terjadi antrean panjang kendaraan di Pintu Tol Semanggi. Ia yang melihat kelambanan pelayanan itu langsung mendatangi pintu tol yang hanya dilayani seorang petugas meski ada dua pintu lainnya. Ia bahkan mengatur kendaraan yang hendak masuk tol.
Berkali-kali Dahlan meminta agar pelayanan Jasa Marga, terutama di pintu tol, bisa lebih baik agar tidak menimbulkan kemacetan.