JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 50 orang yang mengatasnamakan dirinya Serikat Buruh Sejahtera Indonesia melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (26/3/2012).
Dengan memakai bendera organisasi yang didominasi warna hijau muda beserta spanduk, para peserta aksi yang kebanyakan buruh di bidang garmen tersebut melakukan orasi politiknya menuntut pembatalan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Thomas Aquino Diosiwoda, koordinator aksi, mengungkapkan, pihaknya menolak kenaikan harga BBM dengan alasan imbasnya bagi rakyat kecil seperti dirinya.
"Pengalaman yang sudah-sudah, ketika BBM naik, kebutuhan juga naik, yang paling menderita kami buruh pekerja, kami hidup dengan gaji minimum, bayangkan jika ada kenaikan," ujarnya kepada Kompas.com.
Pihaknya juga menganggap bantuan langsung tunai sebagai kompensasi dari pemerintahan tidak mampu menyelesaikan akar permasalahan yang ada. "Menurut kami BLT hanya upaya untuk mengobati luka sesaat, tidak membuat rakyat manusia ini cerdas," tegasnya.
Thomas mengungkapkan, dirinya akan terus melakukan konsolidasi pada tingkatan buruh hingga puncaknya 1 April mendatang untuk bersama-sama turun menentang kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat tersebut.
"Ini baru pemanasan, kita akan aksi terus sampai puncaknya," lanjutnya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, aksi unjuk rasa tersebut tidak menyebabkan tersendatnya arus lalu lintas karena selain volume kendaraan yang normal, aksi tersebut juga dijaga ketat oleh sekitar ratusan aparat kepolisian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.