Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelian BBM di Bojonegoro Dibatasi

Kompas.com - 25/03/2012, 21:23 WIB
Adi Sucipto

Penulis

BOJONEGORO, KOMPAS.com — Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menerapkan sejumlah regulasi untuk mencegah penimbunan bahan bakar minyak (BBM) menjelang kenaikan harga pada 1 April. Pembelian premium dan solar dibatasi sebanyak-banyaknya 60 liter, sementara pembelian menggunakan jeriken terutama untuk pedagang eceran diatur lebih ketat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bojonegoro, Bambang Suharno, mengatakan, pedagang eceran harus mendapat rekomendasi kepala desa/camat. Satu pedagang eceran maksimal diperbolehkan membeli sekali dalam sehari. Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) memiliki kartu kendali berdasarkan jumlah pedagang eceran dari desa/kecamatan. Tujuannya mencegah penimbunan atau aksi borong.

Hingga saat ini belum ada lonjakan pembelian BBM di Bojonegoro. Menurut Bambang, Pertamina Depo Tuban yang memasok BBM di sejumlah SPBU di Bojonegoro menjamin pasokan BBM aman. "Pasokan ditambah 15 persen hingga 20 persen," kata Bambang, Minggu (25/3/2012), di Bojonegoro.

Sementara itu, penjual premium eceran mulai menaikkan harga hingga Rp 6.000 per liter sejak Sabtu (24/3/2012), dari sebelumnya Rp 5.000 per liter. Mereka beralasan kesulitan untuk membeli premium di SPBU sehingga terpaksa menaikkan harga eceran.

Maemunah, seorang pedagang eceran di Jalan Panglima Sudirman, menuturkan bahwa SPBU tidak menerima pembelian dengan jeriken meskipun ia punya kartu pengantar dari desa.

Pegawai SPBU Jetak di Jalan MT Haryono, Saekhu, mengatakan, pihaknya tidak menerima pembelian BBM dengan jeriken karena hanya menjalankan instruksi dari atasan. SPBU tersebut juga memasang pengumuman menolak melayani pembelian dengan jeriken.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com