Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Intervensi KPK dengan Mekanisme di Kepolisian

Kompas.com - 20/03/2012, 23:41 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kisruh di pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang terjadi akibat penarikan tiga orang penyidik ke Mabes Polri harus dilihat secara hati-hati. Tindakan penarikan penyidik yang tengah menangani sebuah kasus serius di KPK, dinilai sebagai bentuk intervensi di lembaga itu dengan menggunakan mekanisme di kepolisian.

Peneliti Hukum Indonesia Corruption Watch Febri Diansyah mencontohkan, pada tahun 2010 Mabes Polri juga menarik penyidiknya di KPK. Padahal ketika itu menurut Febri, penyidik yang ditarik sedang menangani kasus Anggodo Widjojo.

Menurut Febri, kasus Anggodo saat itu sebenarnya bisa membongkar siapa pelaku rekayasa hukum di tubuh kepolisian dan kejaksaan. Kasus tersebut, kata Febri, dengan jelas menjadi awal mula kriminalisasi terhadap pimpinan KPK jilid kedua, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.

Febri menyebutkan, penarikan tiga penyidik KPK yang menangani kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) diyakini terjadi karena preseden yang sama seperti dalam penarikan penyidik pada kasus Anggodo.

"Kami khawatir semakin berkembang modus baru untuk mengintervensi KPK, yaitu melalui penyidiknya dengan menggunakan mekanisme di institusi kepolisian," katanya.

Informasi yang dihimpun Kompas menyebutkan, tiga penyidik KPK pada kasus suap pemilihan DGS BI sebenarnya memiliki sejumlah petunjuk untuk menjerat sponsor suap. Ketiganya memiliki sejumlah petunjuk penting bahwa kasus ini tak hanya berhenti di Nunun Nurbaeti dan Miranda Swaray Gultom. Mereka diyakini bisa membongkar pihak bank yang disebut berada di balik pemberian cek perjalanan. Namun justru saat hendak mengungkap siapa sponsor kasus ini, ketiganya hendak ditarik ke Mabes Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com