Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Return" Reksa Dana Dollar Naik Tinggi

Kompas.com - 19/03/2012, 14:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Reksa dana pendapatan tetap berdenominasi dollar memperlihatkan kinerja yang memukau sampai akhir pekan lalu (16/3/2012).

Data PT Infovesta Utama menunjukkan, produk Danareksa Melati Premium Dollar, milik Danareksa Investment Management (DIM) menorehkan imbal hasil terbesar untuk reksa dana pendapatan tetap dalam periode 31 Desember-16 Februari (ytd) sebesar 3,12 persen.

Nilai tersebut jauh lebih tinggi dari return yang ditoreh reksa dana jenis yang sama pada periode yang sama di tahun 2011. "Tahun 2011, return tertinggi sebesar 0,58 persen (30 Desember 2010-16 Maret 2011) dicetak oleh Danamas Dollar Sinarmas milik Sinarmas Asset Management," kata Edbert, Senin (19/3/2012).

Dia menjelaskan, pada tahun 2011, banyak sekali kendala yang menyebabkan obligasi pemerintah berbasis dollar AS terkoreksi. Salah satunya adalah isu Yunani.

Nah, tahun ini, ada sentimen positif yang mendongkrak kinerja reksa dana pendapatan tetap, yakni diberikannya kembali predikat investment grade untuk obligasi Indonesia. Kondisi itu mendorong minat investor terhadap surat utang negara, termasuk yang berdenominasi dollar AS.

Sementara itu, produk Principal Dollar Bond milik CIMB Principal Asset MAnagement berada di posisi dua untuk reksa dana pendapatan tetap berdenominasi dollar dengan mencatatkan keuntungan 2,8 persen (ytd). Kemudian, disusul oleh produk Danareksa Melati Dollar yang dimiliki juga oleh DIM yang mencetak imbal hasil 2,71 persen (ytd).

Edbert menilai, penguatan dollar AS terhadap rupiah, tidak mempengaruhi secara langsung kinerja reksadana jenis ini. "Kerugian ataupun keuntungan didapat setelah dikonversi ke rupiah, " ujarnya. (Dyah Ayu Kusumaningtyas/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com