Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Udju Duga Cek Perjalanan dari Nunun

Kompas.com - 14/03/2012, 15:58 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 1999-2004, Udju Juhaeri, menduga kalau cek perjalanan Bank Internasional Indonesia (BII) yang diberikan ke fraksi TNI/Polri, berasal dari Nunun Nurbaeti. Hal itu terungkap dalam persidangan kasus dugaan suap cek perjalanan yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (13/2/2012). Udju bersaksi untuk Nunun yang menjadi terdakwa kasus tersebut.

"Saya enggak tahu apakah itu Bu Nunun atau tidak, saya duga itu Bu Nunun," kata Udju.

Kesaksian Udju ini senada dengan dakwaan tim jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi. JPU mendakwa Nunun menyuap anggota DPR 1999-2004 dengan cek perjalanan senilai Rp 20,850 miliar melalui Ari Malangjudo. Cek tersebut merupakan bagian total 480 lembar cek BII senilai Rp 24 miliar, yang diberikan kepada anggota DPR periode 1999-2004, antara lain Udju Juhaeri, Dudhie Makmun Murod, Hamka Yandhu, dan Endin AJ Soefihara.

Menurut Udju, dirinya dan tiga rekan sefraksinya saat itu menerima sejumlah cek perjalanan yang dibungkus amplop dari Ari Malangjudo di sebuah kantor di Jalan Riau Nomer 17, Menteng, Jakarta. Serah terima itu, katanya, terjadi sekitar 8-9 Juni 2004, atau saat fit and proper test calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 berlangsung.

Ia pun menduga kalau pemberian cek perjalanan tersebut terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004. Namun Udju tidak dapat memastikan apakah cek perjalanan itu terkait pemenangan Miranda. Pasalnya, saat itu fraksi TNI/Polri, kata Udju, tidak hanya dilobi Miranda melainkan juga oleh calon lain, yakni Budi Rohadi.

Ditelepon

Udju menuturkan, mulanya dia mendapat telepon dari seseorang tidak dikenal yang meminta Udju dan anggota DPR fraksi TNI/Polri lainnya datang ke Jalan Riau Nomor 17 untuk menemui Ari Malangjudo. Ia mengaku tidak tahu siapa yang menelponnya.

"Suaranya samar-samar," kata Udju saat ditanya hakim apakah penelepon itu seorang perempuan atau laki-laki. Saat dia ingin mengonfirmasi siapa penelepon misterius itu, tuturnya, telepon diputus.

Dalam surat dakwaan Nunun disebutkan, orang yang menelpon Udju adalah Nunun. Kemudian, Udju mendatangi sebuah kantor di Jalan Riau Nomor 17 seperti yang diarahkan si penelepon. Sesampainya di dalam kantor yang tidak dikenalnya itu, ia melihat ada foto Komjen (Purn) Adang Darajatun terpampang di salah satu dinding kantor. Ia pun menduga kalau kantor yang didatanginya itu milik Nunun, istri Adang.

"Karena ada foto Pak Adang," ucapnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

    Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

    Nasional
    Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

    Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

    Nasional
    Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

    Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

    Nasional
    Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

    Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

    Nasional
    DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

    DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

    Nasional
    Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

    Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

    Nasional
    Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

    Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

    Nasional
    Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

    Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

    Nasional
    Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

    Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

    Nasional
    Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

    Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

    Nasional
    Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

    Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

    Nasional
    Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

    Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

    Nasional
    Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

    Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

    Nasional
    Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

    Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

    Nasional
    Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

    Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com