Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejaksaan Agung Periksa Mantan Atasan Dhana

Kompas.com - 09/03/2012, 12:45 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung, Jumat (9/3/2012), memeriksa mantan atasan Dhana Widyatmika saat ia bertugas di Direktorat Jenderal Pajak. Akan tetapi, siapa atasan Dhana yang akan menjalani pemeriksaan, tak disebutkan identitasnya. Sang mantan atasan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang.

"Hari ini yang diperiksa satu, mantan atasannya dulu di kantor lamanya di Ditjen Pajak," ujar Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Andhi Nirwanto di Jakarta, Jumat (9/3/2012).

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung Arnold Angkouw mengungkapkan, jika terbukti atasan Dhana menyetujui penyimpangan terjadi, maka bisa turut terjerat dalam kasus ini. Seperti diketahui, Dhana pernah bertugas sebagai Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak,

"Kalau memang ada hubungan kerja dan kemudian ada kaitan fakta atasan terkait terlibat tentu kita akan periksa. Ini kan atasan, terkait di pekerjaan si DW. Kalau memang atasannya sudah salah turut menyetujui, kan berarti terlibat juga. Ya seperti Gayus dulu lah," jelas Arnold.

Dhana pernah bertugas di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Kantor Besar Gambir (Large Tax Office). Terakhir, ia tercatat bertugas di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) DKI Jakarta sejak 2 Januari 2012. Dhana menjadi tersangka dalam kasus ini setelah Kejaksaan menemukan terdapat aliran uang melebihi kepatutan dirinya sebagai seorang pegawai negeri sipil golongan III/C.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

    PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

    Nasional
    Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

    Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

    Nasional
    Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

    Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

    Nasional
    Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

    Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

    Nasional
    PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

    PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

    Nasional
    Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

    Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

    Nasional
    Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

    Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

    Nasional
    Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

    Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

    Nasional
    Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

    Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

    Nasional
    Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

    Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

    Nasional
    Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

    Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

    Nasional
    Diksi 'Ancaman Keamanan' dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

    Diksi "Ancaman Keamanan" dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

    Nasional
    Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

    Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

    Nasional
    Beri Amanat Harlah Pancasila, Megawati Sebut Pemimpin Tak Boleh Lari dari Tanggung Jawab

    Beri Amanat Harlah Pancasila, Megawati Sebut Pemimpin Tak Boleh Lari dari Tanggung Jawab

    Nasional
    Megawati Ungkap Alasan Peringati Harlah Pancasila di Ende

    Megawati Ungkap Alasan Peringati Harlah Pancasila di Ende

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com