Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Hadapi Perusahaan Tambang dari China

Kompas.com - 29/02/2012, 08:28 WIB
Wisnu Dewabrata

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia didesak agar berhati-hati menghadapi perilaku buruk para investor dan perusahaan tambang bermasalah dari China, yang hingga saat ini terus beroperasi di Indonesia.

Berbagai kasus pencemaran, seperti pencemaran minyak di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta; kebocoran gas di Tuban, Jawa Timur; pelanggaran hak asasi manusia oleh sejumlah perusahaan terkait perusahaan tambang China seperti di Pacitan, Jawa Timur; dan Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara; dinilai telah menjadi bukti potret buruk perilaku investasi tambang dari negeri itu.

Hal itu disampaikan Lembaga Swadaya Masyarakat Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), dalam siaran persnya yang diterima Kompas, Rabu (29/2/2012).

Siaran pers itu juga berisi pemberitahuan rencana aksi mereka akan menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar China, di bilangan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, hari ini mulai pukul 10.00.

Lebih lanjut dalam siaran persnya, Jatam memaparkan, sudah jadi rahasia umum kalau China selama ini menjadi negara yang juga dikenal dengan reputasi buruk dalam hal perburuhan, lingkungan hidup, dan tingkat keamanan operasional tambang-tambangnya.

Banyak insiden terkait pertambangan terjadi di negeri itu dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2010 saja 2.433 orang pekerja tambang di China tewas dalam kecelakaan tambang. Hal itu terus berulang, hingga Februari 2012 sebanyak 13 orang pekerja tambang tewas akibat ledakan gas di lokasi tambang batubara di China Barat Daya.

Lebih lanjut Jatam melansir perilaku buruk seperti itu juga dipraktikkan di Indonesia dan bahkan sudah berlangsung lama. Perusahaan dan investor tambang bermasalah asal China, menurut mereka, diyakini memang akan melakukan segala cara demi menjaga stabilitas pasokan sumber daya energi dan mineral, termasuk dari Indonesia.

Aksi yang rencananya akan digelar Jatam itu lebih lanjut akan mengusung tema "Menuntut China Membawa Pulang Reputasi Buruk Pertambangannya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com