Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dhana Diduga Miliki Lebih dari 18 Rekening

Kompas.com - 27/02/2012, 18:57 WIB
Hindra Liu

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Jaksa Agung Basrief Arief mengatakan, Kejaksaan Agung tengah menyelidiki rekening yang diduga dimiliki pegawai Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Dhana Widyatmika. Basrief menduga, Dhana, yang telah ditetapkan sebagai tersangka, diperkirakan memiliki lebih dari 18 rekening yang tersebar di berbagai bank.

Saat ini, Basrief belum dapat memastikan jumlah rekening Dhana, yang telah dicegah bepergian ke luar negeri. "Secara pasti, saya belum bisa menentukan. Ini masih penelitian," kata Basrief kepada para wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (27/2/2012).

Basrief mengatakan, pihaknya kini tengah menelusuri keberadaan Dhana. Ketika ditanya kemungkinan mantan account representative Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Enam berada di Singapura, Basrief meminta media tidak menduga-duga.

Saat ini, Kejagung tengah menelusuri perusahaan-perusahaan yang diduga telah menyuap Dhana. Ia ditengarai memiliki rekening bernilai Rp 60 miliar. Tidak hanya itu, ia ditemukan pernah melakukan transaksi pengiriman uang senilai 250.000 dollar AS atau senilai Rp 2,25 miliar.

Kemudian, ia juga diduga memiliki simpanan emas sebesar satu kilogram. Adapun uang tunai sekitar Rp 28 miliar dan 270.000 dollar AS atau Rp 2,4 miliar disita oleh Kejaksaan Agung RI.

Update: Kuasa hukum Dhana Widyatmika, Daniel Alfredo membantah jumlah kekayaan yang dimiliki kliennya. Dalam surat yang dikirimkan kepada Kompas.com pada 29 Februari 2012, ia menyatakan bahwa Dhana dan istrinya tidak memiliki 18 rekening. DA hanya memiliki rekening penerima gaji. sedangkan Dhana hanya memiliki 5 rekening aktif. Selain itu, berdasarkan fakta saat penyitaan, kuasa hukum Dhana menyatakan bahwa nilai uang yang disita sejumlah 28.000 dollar AS dan Rp 10 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com