Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dhana Terakhir Bepergian ke Singapura

Kompas.com - 26/02/2012, 10:10 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Dhana Widyatmika diketahui terakhir bepergian ke Singapura. Hal itu berdasarkan catatan Imigrasi yang tercatat di parpor Dhana yang diperoleh dari Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana, Minggu (26/2/2012).

Dhana bertolak ke Singapura melalui perlintasan Bandara Soekarno-Hatta pada 4 November 2011 dengan menggunakan pesawat Lion Air. Dari Singapura, tercatat dia kembali tiba di Indonesia pada 7 November 2011 dengan armada yang sama.

Selain ke Singapura, sebelumnya Dhana pernah melakukan perjalanan ke Jeddah dengan Garuda Indonesia pada 6 November 2010. Kemudian, kembali dari Jeddah pada 8 Desember 2010.

Adapun, Dhana Widyatmika ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh Kejaksaan Agung. Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara itu kemudian dicegah bepergian ke luar negeri. Dhana yang juga pegawai Ditjen Pajak Golongan III C ini diduga memiliki kekayaan hingga puluhan miliar dari pemberian pihak lain terkait jabatannya.

Namun, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Dhana beserta istrinya, DA yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada Juni 2011 lalu, harta mereka hanya Rp 1,2 miliar. Meski masih menjadi PNS dengan golongan III/c dengan pangkat penata, kekayaan Dhana tercatat mencapai Rp 60 miliar. Dhana dan istrinya, DA awalnya sama-sama bertugas di Ditjen Pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPU Tak Rekrut KPPS untuk Pileg Ulang Berskala Kecil

    KPU Tak Rekrut KPPS untuk Pileg Ulang Berskala Kecil

    Nasional
    Kontras Desak Jokowi Jokowi Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM Berat Wasior Papua yang Mandek 23 Tahun

    Kontras Desak Jokowi Jokowi Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM Berat Wasior Papua yang Mandek 23 Tahun

    Nasional
    Konflik Tenurial Mengganjal Pembangunan IKN

    Konflik Tenurial Mengganjal Pembangunan IKN

    Nasional
    Pemerintah Diharap Pakai Cara Lebih Keras Lagi Tindak Judi Online

    Pemerintah Diharap Pakai Cara Lebih Keras Lagi Tindak Judi Online

    Nasional
    Pileg Ulang di Gorontalo, Hanya 4 Parpol yang Harus Revisi Daftar Caleg agar Penuhi Kuota Perempuan

    Pileg Ulang di Gorontalo, Hanya 4 Parpol yang Harus Revisi Daftar Caleg agar Penuhi Kuota Perempuan

    Nasional
    Satgas Judi 'Online' Diharap Tak 'Masuk Angin'

    Satgas Judi "Online" Diharap Tak "Masuk Angin"

    Nasional
    Pemerintah Indonesia Sampaikan 4 Hal Pokok dalam Forum SDGs di Bali

    Pemerintah Indonesia Sampaikan 4 Hal Pokok dalam Forum SDGs di Bali

    Nasional
    TKN Prabowo-Gibran Jadi Komisaris BUMN, Ngabalin: di Mana Masalahnya ?

    TKN Prabowo-Gibran Jadi Komisaris BUMN, Ngabalin: di Mana Masalahnya ?

    Nasional
    Judi 'Online' dan Ancaman Gelombang Warga Miskin Baru

    Judi "Online" dan Ancaman Gelombang Warga Miskin Baru

    Nasional
    Rehat Setelah Sengketa Pemilu, MK Gelar Sidang 'Judicial Review' Lagi Mulai Juli 2024

    Rehat Setelah Sengketa Pemilu, MK Gelar Sidang "Judicial Review" Lagi Mulai Juli 2024

    Nasional
    Polri Bongkar Pabrik Narkoba Milik Pasutri di Medan, 6 Orang Ditangkap

    Polri Bongkar Pabrik Narkoba Milik Pasutri di Medan, 6 Orang Ditangkap

    Nasional
    482 Jemaah Haji Ikut Safari Wukuf

    482 Jemaah Haji Ikut Safari Wukuf

    Nasional
    Sinyal Ridwan Kamil Jadi Penantang Anies pada Pilkada Jakarta

    Sinyal Ridwan Kamil Jadi Penantang Anies pada Pilkada Jakarta

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Sinyal Kuat PKS, PKB, dan PDI-P Dukung Anies | Kapolri dan Jaksa Agung Disebut Enggan Bertemu di Satu Forum

    [POPULER NASIONAL] Sinyal Kuat PKS, PKB, dan PDI-P Dukung Anies | Kapolri dan Jaksa Agung Disebut Enggan Bertemu di Satu Forum

    Nasional
    Sebut Prabowo Nasionalis, Mahfud: Kita Bisa Berharap Prabowo Lakukan Pembenahan Hukum

    Sebut Prabowo Nasionalis, Mahfud: Kita Bisa Berharap Prabowo Lakukan Pembenahan Hukum

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com