Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Harus Kerja Keras

Kompas.com - 25/02/2012, 03:25 WIB

Jakarta, Kompas - Partai Golkar mengaku elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden masih jeblok di Jawa. Jika akan maju dalam Pemilu Presiden 2014, Aburizal harus mampu memberikan penjelasan konsepsional dari visinya agar bisa diterima dalam budaya Jawa.

”Kami masih harus bekerja keras menaikkan elektabilitas Pak Ical (Aburizal) di Jawa. Kalau melihat uraiannya (hasil survei Lembaga Survei Indonesia) kemarin, memang di Jawa harus ditingkatkan. Tetapi, hasil itu bagus karena beliau sudah mencapai ranking papan atas,” kata Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Fadel Muhammad di Jakarta, Jumat (24/2).

Seperti diberitakan Kompas (24/2), hasil jajak pendapat LSI tentang ”Mencari Calon Presiden 2014” menempatkan Ical pada peringkat keempat dengan 5,6 persen dukungan suara dalam survei. Peringkat Ical di bawah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (15,2 persen), Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (10,6 persen), dan mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (7 persen).

Tanpa memerinci lebih detail, Fadel menyatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi agar Ical bisa lebih diterima di Pulau Jawa. Ditargetkan pada akhir 2012 ini elektabilitas meningkat hingga 20 persen.

Mengenai kemungkinan adanya calon alternatif selain Ical, Fadel menyatakan, belum ada pembahasan di internal Golkar tentang hal itu. Meski demikian, ruang itu masih dimungkinkan, tergantung keputusan yang diambil dalam rapat kerja nasional Partai Golkar pada Oktober.

”Banyak yang mengatakan dari daerah, mereka cenderung mendorong Pak Ical. Tetapi, yang namanya partai selalu terbuka untuk diskusi (calon lain),” kata Fadel.

Terkait mekanisme penentuan calon presiden yang akan diusung Golkar, menurut dia, ada tiga pemikiran yang berkembang. Hal itu meliputi mekanisme konvensi, mekanisme survei dukungan publik terhadap calon-calon dari Golkar, serta yang terakhir langsung mendorong Ketua Umum sebagai calon presiden.

Masuk bursa capres

Meski namanya muncul dalam hasil survei LSI, Wakil Presiden Boediono menegaskan tidak akan maju dalam Pemilu Presiden 2014, termasuk jika ada partai yang meminangnya.

”Pak Boediono dalam beberapa kesempatan menegaskan, tugas dan pengabdiannya di pemerintahan saat ini merupakan kesempatan yang terakhir. Beliau tidak punya ambisi politik untuk mengikuti pemilihan presiden 2014,” kata Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat.

Dalam survei itu, Boediono di peringkat ketujuh dengan dukungan 3 persen suara, di atas Surya Paloh dan Hatta Rajasa.

Menurut Yopie, Boediono saat ini tengah fokus dan berkonsentrasi untuk bekerja sebaik-baiknya sebagai wapres. (why)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com