JAKARTA, KOMPAS.com -- Lagu ”Tanah Perjanjian” menyentuh nurani Glenn Fredly (36). Dia menyanyikannya di acara Voice from the East, di Jakarta, akhir pekan lalu. Lagu karya Ras Muhammad yang berbicara tentang hak-hak orang Papua itu, menurut Glenn, perlu disuarakan untuk menggugah hati nurani silent majority.
”Saya lahir dan besar di Jakarta, tidak kenal tanah leluhur saya. Saya tergugah untuk mencari tahu, jadi saya ke Ambon. Itu pertama kali ke sana,” kata Glenn.
Pada tahun 2002, di tengah panasnya konflik yang memisahkan warga Ambon, Maluku, Glenn ke sana. ”Saya datang sebagai warga biasa, bukan untuk pertunjukan. Langsung ada di tengah kemelut itu,” ceritanya.
Dia menangis menyaksikan kedamaian masyarakat Ambon terkoyak-koyak. Dia prihatin melihat kerukunan yang sebelumnya kuat mengikat warga Ambon hancur akibat konflik.
”Sedemikian parah, sampai-sampai budaya pela gandong yang sudah ada sejak zaman dulu hilang,” ujar Glenn. Pela gandong merupakan ikatan kekerabatan yang dibangun para leluhur atas sumpah persaudaraan dan garis darah yang berbeda agama.
Menurut Glenn, masyarakat di kawasan timur Indonesia butuh kebijakan pemerintah yang langsung bisa mereka nikmati. ”Jangan hanya slogan...,” katanya.