Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Jelas Isi Pembicaraan Nazaruddin-Nasir

Kompas.com - 12/02/2012, 19:21 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Hukum dan HAM hingga kini tidak mengetahui tujuan dan isi pembicaraan antara Muhammad Nazaruddin dan M Nasir dalam pertemuan rahasia di Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (8/2/2012).

Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, Minggu (12/2/2012) mengatakan, pertemuan Nazaruddin yang berstatus sebagai terdakwa kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games dengan tujuh orang tamu pada Rabu malam itu telah menyalahi prosedur jam kunjungan. Pertemuan itu ternyata sudah berkali-kali terjadi di dalam Rutan Cipinang. Namun, baru kali ini tertangkap basah oleh Denny.

"Pertemuan itu dilakukan di ruang tertutup sehingga kami memang tidak bisa mendengar pembicaraan apa sehingga, karenanya, kami memang ambil keputusan membuka ruangan itu," ujar Denny dalam jumpa pers di kantor Kemenhukham, Jakarta, Minggu siang.

Denny menyatakan, dirinya langsung mendatangi Rutan Cipinang setelah melihat ada pergerakan mencurigakan di dalam rekaman kamera CCTV yang tersambung langsung ke kantornya. "Pertemuan itu di ruang rapat tertutup. Saat kita buka tahunya ada pertemuan itu. Jadi kita tidak tahu apa isi pertemuan itu," ujarnya.

Kendati demikian, Denny mengatakan pihaknya sangat yakin telah terjadi penyelewengan aturan yang dilakukan petugasnya dan juga komisi III yang memiliki akses khusus. "Kalau bicara penyimpangan karena lapas dan rutan ada SOP (standart operating procedure) ada jam kunjungan maksimal pukul 15.30. Saudara Nasir berkunjung pukul 21.00," ujar Denny.

Selain itu, saat dirinya tiba di Cipinang pukul 23.00, pertemuan itu masih berlangsung. "Sementara waktu kunjungan hanya bisa setengah jam dan berarti sudah melebihi. Dari buku tamu, kunjungan terhadap Nazar yang dilakukan yang bersangkutan juga berkali-kali di hari Minggu," tuturnya.

Ia mengungkapkan, seorang anggota legislatif khususnya Komisi III memang diperkenankan melakukan pengawasan langsung ke tahanan. Sebanyak 16 orang anggota Komisi III pun memiliki kartu akses itu. Namun, nama Nasir tidak termasuk di dalamnya. "Jadi Pak Menteri (Amir Syamsuddin) mengatakan kalau tugas pengawasan kami terbuka lebar. Silakan menilai apakah kunjungan Nasir untuk tugas atau pribadi?" ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

    Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

    Nasional
    Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

    Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

    Nasional
    Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

    Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

    Nasional
    Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

    Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

    Nasional
    Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

    Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

    Nasional
    PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

    PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

    Nasional
    Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

    Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

    Nasional
    Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

    Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

    Nasional
    Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

    Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

    Nasional
    Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

    Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

    Nasional
    Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

    Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

    Nasional
    KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

    KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

    Nasional
    Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

    Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

    Nasional
    PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

    PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

    Nasional
    Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

    Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com