JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Hukum dan HAM hingga kini tidak mengetahui tujuan dan isi pembicaraan antara Muhammad Nazaruddin dan M Nasir dalam pertemuan rahasia di Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (8/2/2012).
Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, Minggu (12/2/2012) mengatakan, pertemuan Nazaruddin yang berstatus sebagai terdakwa kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games dengan tujuh orang tamu pada Rabu malam itu telah menyalahi prosedur jam kunjungan. Pertemuan itu ternyata sudah berkali-kali terjadi di dalam Rutan Cipinang. Namun, baru kali ini tertangkap basah oleh Denny.
"Pertemuan itu dilakukan di ruang tertutup sehingga kami memang tidak bisa mendengar pembicaraan apa sehingga, karenanya, kami memang ambil keputusan membuka ruangan itu," ujar Denny dalam jumpa pers di kantor Kemenhukham, Jakarta, Minggu siang.
Denny menyatakan, dirinya langsung mendatangi Rutan Cipinang setelah melihat ada pergerakan mencurigakan di dalam rekaman kamera CCTV yang tersambung langsung ke kantornya. "Pertemuan itu di ruang rapat tertutup. Saat kita buka tahunya ada pertemuan itu. Jadi kita tidak tahu apa isi pertemuan itu," ujarnya.
Kendati demikian, Denny mengatakan pihaknya sangat yakin telah terjadi penyelewengan aturan yang dilakukan petugasnya dan juga komisi III yang memiliki akses khusus. "Kalau bicara penyimpangan karena lapas dan rutan ada SOP (standart operating procedure) ada jam kunjungan maksimal pukul 15.30. Saudara Nasir berkunjung pukul 21.00," ujar Denny.
Selain itu, saat dirinya tiba di Cipinang pukul 23.00, pertemuan itu masih berlangsung. "Sementara waktu kunjungan hanya bisa setengah jam dan berarti sudah melebihi. Dari buku tamu, kunjungan terhadap Nazar yang dilakukan yang bersangkutan juga berkali-kali di hari Minggu," tuturnya.
Ia mengungkapkan, seorang anggota legislatif khususnya Komisi III memang diperkenankan melakukan pengawasan langsung ke tahanan. Sebanyak 16 orang anggota Komisi III pun memiliki kartu akses itu. Namun, nama Nasir tidak termasuk di dalamnya. "Jadi Pak Menteri (Amir Syamsuddin) mengatakan kalau tugas pengawasan kami terbuka lebar. Silakan menilai apakah kunjungan Nasir untuk tugas atau pribadi?" ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.