Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: SBY Cermat Menghitung Opini Publik

Kompas.com - 06/02/2012, 13:16 WIB
Aloysius Budi Kurniawan

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Meski dalam beberapa hal dinilai lambat, tetapi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dianggap cermat untuk menghitung perkembangan-perkembangan terbentuknya opini publik pascapidato yang disampaikannya, Minggu (5/2/2012), menyikapi kemelut yang terjadi di tubuh Partai Demokrat.

Demikian diungkapkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Senin (6/2/2012) di Yogyakarta.

"Kalau dari aspek hukum normatif apa yang dikatakan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) benar, yaitu agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengambil langkah-langkah hukum terlebih dahulu dan selanjutnya Partai Demokrat baru akan bersikap setelah ada perkembangan hukum lebih lanjut dari KPK. Artinya, kalau sudah ditetapkan sebagai tersangka, maka kader-kader Partai Demokrat akan ditindak semuanya," kata Mahfud.

Menurut Mahfud, salah satu kelebihan SBY adalah memiliki perhitungan yang cermat terkait opini-opini publik yang akan terbentuk setelah ia melancarkan sejumlah pernyataan.

"Meskipun dalam hal lain dianggap lambat, tetapi untuk menghitung itu dia begitu cermat," tambahnya.

Dalam pidatonya di Puri Cikeas, Bogor, Minggu, Presiden SB Yudhoyono menegaskan tidak adanya penonaktifan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Menurut Susilo Bambang Yudhoyono, proses hukum di KPK masih berlangsung sehingga siapa pun harus menghormati asas praduga tak bersalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    'Pegi Bebas, Masalah Belum Tuntas', 4 Hal yang Harus Didalami

    "Pegi Bebas, Masalah Belum Tuntas", 4 Hal yang Harus Didalami

    Nasional
    Majelis Hakim yang Bebaskan dan Adili Kembali Gazalba Saleh Masih Sama

    Majelis Hakim yang Bebaskan dan Adili Kembali Gazalba Saleh Masih Sama

    Nasional
    Pengadilan Tipikor Perintahkan Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Ditahan

    Pengadilan Tipikor Perintahkan Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Ditahan

    Nasional
    Jokowi Ungkap Masih Temukan Prosedur Rumit: Izin Diganti Rekomendasi, Sama Saja...

    Jokowi Ungkap Masih Temukan Prosedur Rumit: Izin Diganti Rekomendasi, Sama Saja...

    Nasional
    Sempat Dibebaskan, Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Jalani Sidang

    Sempat Dibebaskan, Hakim Agung Gazalba Saleh Kembali Jalani Sidang

    Nasional
    Jokowi: Predikat WTP Bukan Prestasi, tapi Kewajiban

    Jokowi: Predikat WTP Bukan Prestasi, tapi Kewajiban

    Nasional
    Dokter Asing dan Penyakit Tak Percaya Diri

    Dokter Asing dan Penyakit Tak Percaya Diri

    Nasional
    Masa Cegah Habis, KPK Harus Putuskan Status Hukum Kolega Karen Agustiawan

    Masa Cegah Habis, KPK Harus Putuskan Status Hukum Kolega Karen Agustiawan

    Nasional
    Ditanya Soal Kebocoran PDN, Calon Hakim Agung: Pelaku dan Lembaga Harus Tanggung Jawab

    Ditanya Soal Kebocoran PDN, Calon Hakim Agung: Pelaku dan Lembaga Harus Tanggung Jawab

    Nasional
    Megawati Ingin Penyidik KPK Menghadapnya, PDI-P: Itu Cara Kritik untuk Rossa yang Tidak Profesional

    Megawati Ingin Penyidik KPK Menghadapnya, PDI-P: Itu Cara Kritik untuk Rossa yang Tidak Profesional

    Nasional
    Polri Beri Asistensi Kasus Tewasnya Wartawan di Karo karena Kebakaran Rumah

    Polri Beri Asistensi Kasus Tewasnya Wartawan di Karo karena Kebakaran Rumah

    Nasional
    Kaesang Temui Presiden PKS Sore Ini, Ada Kemungkinan Bahas Pilkada Jakarta 2024

    Kaesang Temui Presiden PKS Sore Ini, Ada Kemungkinan Bahas Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Mabes Polri Klaim Polda Sumut Tangani Kasus Terbakarnya Rumah Wartawan di Karo dengan 'Scientific Crime Investigation'

    Mabes Polri Klaim Polda Sumut Tangani Kasus Terbakarnya Rumah Wartawan di Karo dengan "Scientific Crime Investigation"

    Nasional
    Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem di Bawah 0,5 Persen Akhir 2024

    Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem di Bawah 0,5 Persen Akhir 2024

    Nasional
    Sepekan Jelang Ditutup, Baru 84 Orang yang Resmi Daftar Capim dan Dewas KPK

    Sepekan Jelang Ditutup, Baru 84 Orang yang Resmi Daftar Capim dan Dewas KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com