Wapres Bank Dunia Kunjungi Indonesia Pekan Depan

WASHINGTON, KOMPAS.com - Wakil Presiden Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik yang baru, Pamela Cox, akan berada di Indonesia pekan depan untuk kunjungan pertamanya ke kawasan. Pamela dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintah dan tokoh Indonesia untuk lebih memahami tantangan dan aspirasi negara berpendapatan menengah ini.

"Ini akan menjadi kunjungan pertama saya sejak menjadi Wakil Presiden Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik. Sungguh suatu kehormatan bagi saya untuk bisa datang ke Indonesia," kata Pamela Cox, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/2/2012).

Ia menilai, kawasan Asia Timur dan Pasifik telah muncul sebagai penggerak perekonomian global, dan Indonesia merupakan salah satu pemeran terbaik. Menurut dia, tidak banyak negara yang saat ini memiliki situasi makro sekuat Indonesia. Bahkan Indonesia pun telah berhasil kembali ke peringkat layak investasi.

"Kunjungan ini akan menjadi kesempatan bagi saya untuk memahami bagaimana Bank Dunia dapat terus membantu Indonesia mencapai target-target pembangunannya, serta mengatasi berbagai tantangannya," tambah Pamela.

Sebagai catatan saja, sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, Pamela bekerja sebagai Wakil Presiden Bank Dunia untuk Kawasan Amerika Latin dan Karibia. Dalam posisi tersebut ia memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan inklusif di negara-negara perekonomian berkembang, sekaligus menyediakan pelayanan finansial dan teknis yang inovatif dan praktis.

Dalam menjalankan jabatan barunya, ia membawa keahlian dalam manajemen risiko bencana yang telah sukses diterapkan di Amerika Latin dan Karibia. Hal ini menjadi sangat relevan untuk Asia Timur, sebagai kawasan yang sangat rentan terhadap risiko bencana alam. Sebelum itu, dia juga bekerja sebagai Kepala Operasional untuk Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Korea.

Selaku Wakil Presiden untuk Asia Timur dan Pasifik, Pamela akan memimpin staf di 22 negara dan bertanggung jawab atas portfolio pinjaman sebesar 29,7 miliar dollar AS. Pinjaman Bank Dunia untuk kawasan ini pada tahun 2012 mencapai 6,7 miliar dollar AS.