Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bungkam Soal Sponsor, Berarti Miranda Pilih Jadi Tumbal

Kompas.com - 27/01/2012, 19:08 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom, bersikukuh tak tahu-menahu siapa sponsor di balik pemberian cek perjalanan kepada anggota DPR untuk memilih dirinya. Meskipun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkannya sebagai tersangka, Miranda tetap menyatakan dirinya tak mengetahui ihwal adanya suap berupa cek perjalanan.

Menanggapi hal tersebut, aktivis Indonesia Corruption Watch, Febri Diansyah mengungkapkan, Miranda jangan tutupi apa yang ia ketahui, karena itu justru akan merugikannya sendiri. "Kalau mau bantah silakan itu hak dia. Cuma saya berharap Miranda kooperatif dengan KPK memberi penjelasan informasi-informasi agar relevan jangan sampai berhenti di dia sendiri saja. Intinya, Miranda jangan mau jadi tumbal," jelas Febri di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2012).

Sementara itu, mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Yunus Husein mensinyalir bahwa sponsor-sponsor yang membantu Miranda, adalah bank-bank bermasalah. Namun, ia enggan menyebutkan lebih jauh sejumlah bank yang diduga kuat membantu Miranda dalam pemenangan sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia periode 2004.

"Dia mengaku dalam pemilihan ada sponsor. Sponsor biasanya adalah bank-bank bermasalah. Logikanya sudah ada, tapi masalah hukum kan harus ada bukti bukan keterangan satu dua orang saja. Harus ditelusuri lagi sejauh mana pihak-pihak lain terlibat untuk ini," jelas Yunus.

Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki yang juga hadir dalam jumpa pers di kantor ICW sore tadi mengungkapkan sponsor yang memilih Miranda, adalah pihak yang memiliki kepentingan, karena ia menjadi Deputi Gubernur Senior BI. Nunun Nurbaeti, kata dia, sudah melepaskan tanggungjawabnya pada Miranda untuk tidak menjawab sponsor tersebut.

Oleh karena itu, KPK yang harus mengubah haluan untuk menelusuri itu dari Miranda. "Tradisi sponsor pihak lain dari calon di BI tentu ada kepentingan karena Miranda menjadi DGS BI di bidang pengawasan. Nunun kan sudah kelihatan dia tidak ingin menyebut siapa sponsornya, Miranda. Pasti ada orang kuat yang mengatur ini," jelasnya.

Ia pun yakin, Miranda berat untuk mengungkapkan siapa sponsornya. "Saya enggak yakin juga Miranda akan sebut sponsornya dalam pemilihan itu. Kini KPK harus ubah tim di dalam internalnya untuk mengusut ini," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

    Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

    Nasional
    Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

    Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

    Nasional
    Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

    Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

    Nasional
    Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

    Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

    Nasional
    Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

    Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

    Nasional
    Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

    Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

    Nasional
    Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

    Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

    Nasional
    Muhadjir: Pelaku Judi 'Online' Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

    Muhadjir: Pelaku Judi "Online" Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

    Nasional
    Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

    Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

    Nasional
    Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

    Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

    Nasional
    Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, pada Pilkada Solo

    Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, pada Pilkada Solo

    Nasional
    Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Semarang, Jokowi: Minimal Bisa Menahan Rob Selama 30 Tahun

    Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Semarang, Jokowi: Minimal Bisa Menahan Rob Selama 30 Tahun

    Nasional
    Airlangga Tegaskan Ridwan Kamil Bakal Lebih Dengarkan Golkar ketimbang Pihak Lain soal Pilkada

    Airlangga Tegaskan Ridwan Kamil Bakal Lebih Dengarkan Golkar ketimbang Pihak Lain soal Pilkada

    Nasional
    DPP Pemuda Batak Bersatu Dukung Nikson Nababan Jadi Gubernur Sumut

    DPP Pemuda Batak Bersatu Dukung Nikson Nababan Jadi Gubernur Sumut

    Nasional
    Khotbah di Depan Jokowi, Ketua KPU Bawakan Tema Kurban sebagai Ujian Keimanan

    Khotbah di Depan Jokowi, Ketua KPU Bawakan Tema Kurban sebagai Ujian Keimanan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com