JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi harus kreatif melacak siapa pihak yang menjadi sponsor pemberian cek perjalanan ke anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk memilih Miranda Swaray Gultom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
Komisi Pemberantasan Korupsi harus siap-siap jika Miranda ternyata tak mau mengungkap siapa pihak-pihak di belakang dirinya saat maju dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
"Tentu KPK harus kreatif mencari siapa sponsor Miranda, jika sampai Miranda tak mau mengungkapkan pihak yang memberi cek perjalanan," kata peneliti Indonesian Corruption Watch, Donald Fariz, di Jakarta, Kamis (26/1/2012).
Donald mengatakan, setelah penangkapan Nunun Nurbaeti, publik memang berharap KPK bakal mengembangkan kasus ini. Penetapan status tersangka terhadap Miranda, menurut Donald, tentu bakal direspons publik sebagai salah satu keberhasilan KPK mengembangkan kasus ini.
Namun, menurut Donald, KPK jangan berhenti pada penetapan status tersangka Miranda, tetapi juga mengejar siapa pihak-pihak yang menjadi sponsor Miranda.
"Penetapan Miranda sebagai tersangka hari ini, harus cepat ditindaklanjuti dengan mengejar bandar uang Rp 24 miliar yang dibagikan kepada para anggota DPR RI. Memang KPK akan kesulitan jika Miranda tak kooperatif. Makanya, KPK harus kreatif mengembangkannya," kata Donald.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.