Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Internet, Harga Kursi Ruang Banggar Cuma Rp 9,1 Juta

Kompas.com - 19/01/2012, 09:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga satu buah kursi baru di ruang Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,  yang direnovasi harganya sekitar Rp 24 juta. Kursi itu diimpor dari Jerman.

Sesuai pengantar, kursi itu dikirimkan PT Dekorindo Selbytra Nug, dengan alamat di kawasan Pondok Indah, Jakarta. Diperoleh informasi, pemilik perusahaan itu bernama Selby Nugraha. Namun, nomor telepon genggamnya tidak bisa dihubungi hingga semalam.

Penelusuran Kompas, Rabu (18/1/2012) malam, di situs www.think-furniture.com dan www.connox.com, menemukan harga dan spesifikasi kursi bermerek Vitra yang dipakai di ruangan baru Banggar itu. Tiga jenis kursi Vitra ID ialah Vitra ID Trim, Vitra ID Soft, dan Vitra ID Mesh. Kursi itu dihargai paling mahal sekitar Rp 9,1 juta.

Rabu, Kompas juga mendatangi PT Jagat Rona Semesta, konsultan pengawas renovasi ruang Banggar DPR dengan nilai kontrak Rp 234,390 juta. Namun, di Kompleks Griya Intan, Jalan Buncit Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang disebut sebagai alamatnya, tidak ditemukan perusahaan itu. ”Dulu mungkin pernah ada,” ungkap Ahmad, petugas Kompleks Griya Intan.

Renovasi ruang Banggar DPR yang terletak di Gedung Nusantara I menuai kontroversi karena anggarannya dinilai terlalu mahal yaitu mencapai Rp 20,3 miliar.

Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretariat Jenderal DPR Sumirat menyampaikan, Selasa (17/1/2012), pimpinan Banggar yang menentukan spesifikasi barang yang diajukan konsultan perencana dari PT Gubah Laras. Salah satunya yakni kursi impor seharga Rp 24 juta per unit.

PT Gubah Laras adalah konsultan perencana dengan kontrak Rp 565,5 juta. Pelaksana pekerjaan adalah PT Pembangunan Perumahan (Tbk) dengan kontrak Rp 19,995 miliar. (NTA/NWO)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    Nasional
    Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Nasional
    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Nasional
    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com