Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Asmat Sering Langka BBM

Kompas.com - 18/01/2012, 03:53 WIB

Merauke, Kompas - Kebutuhan bahan bakar minyak atau BBM jenis premium dan solar bersubsidi yang lebih tinggi dari alokasi yang disediakan mengakibatkan Kabupaten Asmat sering mengalami kelangkaan BBM bersubsidi.

Karena itu Pertamina diminta menambah alokasi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk wilayah Asmat, demikian pernyataan Waris Syamsuddin, agen Pertamina Wilayah Kabupaten Asmat di Merauke, Papua, Selasa (17/1).

Ia menjelaskan kebutuhan masyarakat terhadap premium dan solar bersubsidi di Agats, Asmat, relatif tinggi. Kondisi itu membuat pasokan premium dan solar bersubsidi setiap bulan selalu cepat habis meski baru saja didatangkan dari Merauke.

”Kalau kapal BBM datang, paling lama BBM bisa bertahan 8 hari saja. Sesudah itu premium dan solar kosong. Sebab, kebutuhan minyak, terutama premium, di Asmat memang lebih tinggi daripada alokasi BBM dari Pertamina,” tuturnya.

Menurut Syamsuddin, untuk wilayah Asmat ada tiga agen penyalur BBM bersubsidi premium dan solar. Dari tiga agen tersebut, alokasi untuk premium total sebanyak 140 ton per bulan, sedangkan solar 50 ton per bulan. Jumlah tersebut dinilai tidak lagi mencukupi karena kebutuhan BBM di Asmat saat ini semakin meningkat untuk transportasi air.

”Masyarakat memakai premium atau solar untuk perahu speedboat. Padahal mesin speed ini boros bahan bakar, misalnya mesin ukuran 40 PK dalam satu jam dapat menghabiskan 30 liter hingga 50 liter premium, tergantung kecepatannya,” kata Syamsudin.

Menurut Syamsuddin, pihak agen tidak bisa berbuat apa-apa atas kondisi itu karena sudah dijatah dari Pertamina. Ia mendapat alokasi 50 ton premium dan 20 ton solar per bulan.

Kepala Unit Pemasaran VIII Depot Merauke Pengasian Habeahan mengungkapkan bahwa pengiriman BBM ke Asmat sudah sesuai dengan alokasi yang ditetapkan. Apabila premium dan solar bersubsidi dirasakan cepat habis, hal itu terjadi karena masyarakat membeli di atas kebutuhan mereka yang sebenarnya. (RWN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com