Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebangkitan Perempuan di Kampung Nelayan

Kompas.com - 18/01/2012, 02:39 WIB

Masnu’ah tak putus asa. Dengan memanfaatkan sisa pendapatan hasil program pelatihan sebelumnya, ia mengajak perempuan dan anak nelayan menekuni usaha salon dan otomotif dengan binaan dari Koalisi Perempuan Indonesia dan Lembaga Bantuan Hukum. Sayang usaha ini tak didukung keluarga nelayan.

”Enak miyange (enakan melaut), ben neng omah wae (biar di rumah saja),” kata Masnu’ah, menirukan sejumlah alasan yang dilontarkan keluarga nelayan.

Produk olahan

Tahun 2009 Masnu’ah kembali mengajak perempuan di kampungnya membuat produk olahan berbahan dasar ikan. Di desa itu, sebagian istri nelayan sudah biasa membuat kerupuk untuk konsumsi sendiri.

Lewat Puspita Bahari, ia mengajak istri nelayan membuat produk olahan seperti kerupuk, keripik, dan abon.

Keterbatasan ruang gerak istri nelayan menyebabkan pembuatan kerupuk dilakukan di rumah masing- masing. Ini membuat standar mutu kerupuk tak seragam. Produk mereka sulit diterima pasar.

Masnu’ah mengatasinya dengan mengadakan standar resep yang seragam. Bahan baku produk olahan mengandalkan ikan segar hasil tangkapan para suami. Modal yang terbatas disiasati dengan pemilihan bahan baku dari jenis-jenis ikan yang harganya relatif murah, seperti belida, tunul, kembung, dan tongkol. Pengolahan sepenuhnya dilakukan secara tradisional.

”Jenis ikan untuk bahan baku bisa berubah-ubah, sepanjang harga ikannya tak lebih dari Rp 5.000 per kilogram,” ujarnya.

Meski berbahan baku ikan yang berharga murah, Masnu’ah dan kelompoknya konsisten tak menggunakan ikan beku. Mereka khawatir produk ikan beku mengandung formalin atau pengawet.

Cuaca ekstrem perairan dan hasil tangkapan yang tak menentu menyebabkan usaha pengolahan ikan pun kerap kesulitan bahan baku. Untuk menyiasatinya, pada musim panen ikan mereka memproduksi kerupuk sebanyak-banyaknya sebagai stok untuk dijual saat paceklik bahan baku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com