MERAUKE, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Merauke berencana memangkas jumlah pegawai honorer yang bekerja di lingkungan Pemkab Merauke. Saat ini jumlah tenaga honorer dinilai terlalu banyak dan telah menyedot anggaran APBD sekitar Rp 24 miliar setahun.
”Jumlah tenaga honorer mencapai sekitar 1.000 orang,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Daniel Pauta di Merauke. Dengan jumlah tenaga honorer itu, gaji yang harus dibayarkan mencapai Rp 2 miliar per bulan atau Rp 24 miliar per tahun.
”Anggaran itu lebih besar dari anggaran satu SKPD (satuan kerja perangkat daerah),” ungkap Daniel.
Daniel mengatakan, Pemkab Merauke kini sedang melakukan evaluasi dan penilaian kinerja para tenaga honorer. Mereka yang bekerja sungguh-sungguh dan memang dibutuhkan keahlian dan tenaganya akan dipertahankan. Namun, mereka yang jarang atau tidak pernah masuk akan diberhentikan. ”Kami sudah punya datanya,” ujarnya.
Menurut Daniel, Pemkab tidak semata-mata akan memangkas tenaga honorer. Tenaga honorer yang tetap mau bekerja akan diberdayakan untuk ditugaskan di kampung-kampung sebagai petugas pendamping kampung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.