Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Pascakonflik Tak Tuntas

Kompas.com - 08/01/2012, 05:07 WIB

Jakarta, Kompas - Penanganan peredaran senjata pascakonflik Aceh yang tidak tuntas dinilai menjadi salah satu sebab terjadinya penembakan misterius di Aceh akhir-akhir ini. Institusi keamanan dinilai tidak disiplin dalam menertibkan senjata di Aceh pascakonflik.

”Bisa saja senjata pascakonflik masih beredar dan belum diamankan polisi. Kontrol terhadap senjata api dan bahan peledak di Indonesia tergolong bermasalah. Secara yuridis baru diatur dengan Peraturan Kepala Polri dan produk hukum lama yang sudah tidak sesuai dengan kondisi sekarang,” ujar Direktur Program Imparsial Al Araf, Sabtu (7/1) di Jakarta.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Defense Security and Peace Studies Mufti Makarim mengingatkan, pada masa konflik, senjata beredar di pihak Gerakan Aceh Merdeka dan di kelompok milisi bentukan aparat Pemerintah Indonesia.

”Proses perlucutan senjata ketika itu tidak diaudit oleh lembaga yang bisa dipertanggungjawabkan. Bisa saja senjata beredar di kelompok anti ataupun propemerintah,” ujar Mufti.

Adapun itu, Al Araf mengingatkan, hendaknya persoalan Pilkada Aceh, situasi politik lokal dan nasional, tidak dipisahkan dalam melihat rangkaian penembakan di Aceh akhir-akhir ini.

Jangan dikaitkan

Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Desk Aceh Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mayor Jenderal Amiruddin Usman di Banda Aceh mengatakan, semua pihak jangan berspekulasi terkait rangkaian penembakan yang membawa korban jiwa di Aceh. ”Biarlah polisi menyelidikinya secara tuntas. Pernyataan yang spekulatif dan memanasi suasana justru akan memperkeruh situasi. Terlebih saat ini Aceh menjelang pilkada,” katanya.

Ia menambahkan, jika dilihat dari sasaran atau korban, rangkaian penembakan tersebut tak ada kaitannya dengan Pilkada Aceh. Para korban adalah pendatang dari kalangan kelas bawah yang tak memiliki keterkaitan atau urusan dengan politik lokal Aceh.

”Ini berbeda dengan kejadian-kejadian sebelumnya seperti penggranatan di Kantor Tim Sukses Irwandi. Saya juga tak jelas benar apakah ada upaya untuk mengganggu stabilitas Aceh. Sebaiknya kita serahkan saja ke polisi untuk menyelidikinya,” ujar Amiruddin.

Tim dari Markas Besar Polri dan Kepolisian Daerah Aceh masih menyelidiki kasus tersebut, termasuk motif penembakan. ”Belum ada perkembangan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution di Jakarta.

Saud mengatakan, polisi masih memburu pelaku penembakan. Dua orang yang ditangkap beberapa waktu lalu diduga adalah joki sepeda motor untuk pelaku penembakan.

Sementara itu, korban penembakan, Kamis lalu, Gunoko, akhirnya meninggal. Sabtu kemarin, jenazah Gunoko diterbangkan ke Semarang, Jawa Tengah. (FER/han/ong)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com