JAKARTA, KOMPAS.com — Calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad, menilai, komposisi pimpinan KPK periode 2011-2015 sangat kuat. Komposisi itu, menurut dia, lebih ideal dibanding komposisi pimpinan sebelumnya.
"Tinggal solidaritas di internal sehingga menjadi kekuatan. Tidak ada alasan kalau KPK ini tidak bisa berbuat lebih banyak," kata Abraham ketika berkunjung ke Redaksi Harian Kompas, Rabu (6/12/2011).
Dewan Perwakilan Rakyat telah menyetujui empat pemimpin KPK baru, yakni Abraham, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain. Mereka akan menggantikan empat pemimpin saat ini, yakni Chandra M Hamzah, Bibit S Riyanto, Haryono Umar, dan M Jasin, yang masa jabatannya akan habis pada pertengahan 2011.
Abraham berjanji semua kasus dugaan korupsi yang ditinggalkan KPK periode sebelumnya akan dilanjutkan hingga tuntas. Penindakan ke depan, kata dia, hanya pada kasus dengan nilai kerugian negara yang besar. Adapun kasus kecil diserahkan kepada kepolisian atau kejaksaan.
Janji Abraham lainnya, tidak akan ada lagi diskriminasi dalam penanganan kasus. Meski demikian, Abraham meminta agar publik memahami langkah prioritas lantaran keterbatasan sumber daya manusia.
"Kadang orang persepsikan (prioritas) itu tebang pilih. Kalau tidak ada skala prioritas, kita akan kehabisan energi, serampangan," ujar Abraham.
Abraham menilai wajar kritikan atau keraguan sebagian pihak mengenai dirinya. Pasalnya, reputasinya di tingkat nasional belum teruji. "Sekarang juga ada ekspetasi besar terhadap KPK. Itu harus dijawab dengan kinerja," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.