Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang: Kita Punya Mata dan Telinga di KPK

Kompas.com - 05/12/2011, 18:08 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat mengaku optimistis pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi akan mampu bekerja dengan baik untuk memberantas sejumlah kasus korupsi besar. Anggota Komisi III asal Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengatakan, pimpinan KPK tersebut harus mampu keluar dari berbagai invervensi saat melaksanakan tugas-tugasnya.

"Kita punya mata dan telinga BW (Bambang Widjojanto) di dalam sana. Jadi, kalau ada penekanan-penekanan, atau intervensi, kita akan minta BW untuk teriak keluar," ujar Bambang kepada wartawan di Jakarta, Senin (5/12/2011).

Menurut Bambang, Komisi III saat ini akan terlebih dahulu memberikan kesempatan bagi pimpinan baru tersebut melakukan konsolidasi di internal KPK. Setelah itu, saran Bambang, Ketua KPK Abraham Samad harus segera memimpin KPK untuk melakukan gerakan penuntasan kasus-kasus besar korupsi yang terhenti di lembaganya.

"Kalau tidak ada penuntasan kasus besar, tiga bulan ke depan, kita akan teriaki, dan kita minta juga publik agar meneriaki. Setahun tidak bisa berbuat apa-apa, kita minta dia (Abraham) mundur," kata Bambang.

Bambang menegaskan, sejumlah kasus besar, seperti bailout Bank Century, Wisma Atlet, dapat dituntaskan jika pimpinan KPK serius menjalankan tugas-tugasnya. "Jika serius, kami optimistis mereka, khususnya Abraham, akan mampu dengan darah muda dan kegilaannya untuk membongkar kasus-kasus besar, terutama yang menyangkut lingkaran kekuasaan," katanya.

Seperti diberitakan, seusai melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan, Jumat (2/12/2011), Komisi III DPR akhirnya memilih empat pemimpin baru KPK periode 2011-2015. Empat pemimpin KPK tersebut adalah Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain. Abraham dipilih menjadi Ketua KPK menggantikan Busyro Muqoddas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

    Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

    Nasional
    Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

    Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

    Nasional
    Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

    Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

    Nasional
    Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

    Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

    Nasional
    Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

    Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

    Nasional
    Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

    Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

    Nasional
    PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

    PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

    Nasional
    Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

    Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

    Nasional
    Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

    Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

    Nasional
    MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

    MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

    Nasional
    Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

    Tingkatkan Pelayanan, Pertamina Patra Niaga Integrasikan Sistem Per 1 Juni 2024

    Nasional
    Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

    Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

    Narasi Anak Muda Maju Pilkada Usai Putusan MA Dianggap Cuma Pemanis

    Nasional
    Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

    Putusan MA Dianggap Pragmatisme Politik Jokowi demi Kaesang

    Nasional
    Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

    Prabowo Minta AS dan China Bijak supaya Tak Bawa Bencana

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com