JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat mengaku optimistis pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi akan mampu bekerja dengan baik untuk memberantas sejumlah kasus korupsi besar. Anggota Komisi III asal Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengatakan, pimpinan KPK tersebut harus mampu keluar dari berbagai invervensi saat melaksanakan tugas-tugasnya.
"Kita punya mata dan telinga BW (Bambang Widjojanto) di dalam sana. Jadi, kalau ada penekanan-penekanan, atau intervensi, kita akan minta BW untuk teriak keluar," ujar Bambang kepada wartawan di Jakarta, Senin (5/12/2011).
Menurut Bambang, Komisi III saat ini akan terlebih dahulu memberikan kesempatan bagi pimpinan baru tersebut melakukan konsolidasi di internal KPK. Setelah itu, saran Bambang, Ketua KPK Abraham Samad harus segera memimpin KPK untuk melakukan gerakan penuntasan kasus-kasus besar korupsi yang terhenti di lembaganya.
"Kalau tidak ada penuntasan kasus besar, tiga bulan ke depan, kita akan teriaki, dan kita minta juga publik agar meneriaki. Setahun tidak bisa berbuat apa-apa, kita minta dia (Abraham) mundur," kata Bambang.
Bambang menegaskan, sejumlah kasus besar, seperti bailout Bank Century, Wisma Atlet, dapat dituntaskan jika pimpinan KPK serius menjalankan tugas-tugasnya. "Jika serius, kami optimistis mereka, khususnya Abraham, akan mampu dengan darah muda dan kegilaannya untuk membongkar kasus-kasus besar, terutama yang menyangkut lingkaran kekuasaan," katanya.
Seperti diberitakan, seusai melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan, Jumat (2/12/2011), Komisi III DPR akhirnya memilih empat pemimpin baru KPK periode 2011-2015. Empat pemimpin KPK tersebut adalah Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain. Abraham dipilih menjadi Ketua KPK menggantikan Busyro Muqoddas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.