Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMII Kecam Penyelenggaraan Haji Sulbar

Kompas.com - 04/12/2011, 23:50 WIB

MAMUJU, KOMPAS.com — Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Provinsi Sulawesi Barat mengecam penyelenggara ibadah haji Sulawesi Barat (Sulbar) karena adanya anggota jemaah haji asal Kabupaten Mamuju, Arfah Bin Usman (49), yang dikabarkan telantar.

"PMII di Sulbar sangat mengecam penyelenggara haji Sulbar karena menelantarkan jemaah haji asal Mamuju di Mekkah tanpa ada pertanggungjawaban moral untuk mencari dan berupaya mengembalikannya ke Tanah Air," kata Elmansyah, Ketua Umum PKC PMII Sulbar, Minggu (4/12/2011) di Mamuju.

Ia mengatakan, tindakan penyelenggara haji Sulbar yang menelantarkan jemaah haji asal Kabupaten Mamuju tidak seharusnya dan sepantasnya dilakukan karena tugas ibadah haji, mulai dari pemberangkatan seluruh jemaah haji, sampai pemulangannya, merupakan tanggung jawab mereka.

"Kalau penyelenggara haji di Kementerian Agama Provinsi Sulbar bermasa bodoh dengan tidak berupaya memulangkan jemaah haji yang telantar, maka kami sangat mengecam karena itu adalah tindakan tidak bertanggung jawab," katanya.

Oleh karena itu, ia meminta agar PPIH Kementerian Agama Sulbar dapat segera berupaya memulangkan jemaah haji yang telantar karena sakit dan dirawat di rumah sakit di Mekkah.

"Kalau hal itu (penelantaran) dilakukan, maka mahasiswa di Mamuju akan melakukan aksi mengecam penyelanggara haji Sulbar," katanya.

Arfani Binti Usman (49) yang tergabung dalam kloter 32 dikabarkan telantar di Mekkah. Zulfakri (24), anak Arfani, mengaku telah melaporkan hal tersebut kepada Kementerian Agama wilayah Provinsi Sulbar (Kemenag Sulbar).

Namun, lanjutnya, pihaknya tidak menerima jawaban mengenai keberadaan anggota keluarga tersebut di Tanah Suci. Kemenag Sulbar hanya mengakui bahwa ibunya terpisah dengan rombongan yang masuk dalam kloter 32 asal Kabupaten Mamuju.

"Ibu kami diakui terpisah dari rombongan sejak dua minggu lalu, dan pihak PPIH Kementerian Agama tidak bertanggung jawab, misalnya mencari ibu kami yang sudah telantar di Tanah Suci untuk diikutkan kembali dalam rombongan agar dapat pulang ke Tanah Air," katanya.

Menurutnya, ibunya dikabarkan masih telantar di tanah suci tanpa jelas apakah akan dapat kembali ke Tanah Air bersama rombongannya sesuai jadwal pada 7 Desember 2011.

Ia menceritakan bahwa awalnya ibunya sakit di Mekkah sejak dua minggu lalu. Namun, rombongan kloter 32 yang akan menuju ke Madinah, untuk melaksanakan shalat arbain, ternyata meninggalkannya.

"Di saat itulah ibunya terpisah dari rombongan dan tidak diketahui apakah rombongan jemaah haji kloter 32 yang dikawal PPIH akan mengambil ibunya untuk dikembalikan ke Tanah Air bersama rombongan dari Madinah menuju Jeddah," katanya.

Masih beruntung, kata dia, ibunya yang dirawat di salah satu rumah sakit Mekkah memiliki sanak keluarga yang sudah menetap di sana. Mereka menemukan ibu yang sedang di rumah sakit itu, kemudian merawatnya. Setelah sembuh, mereka akan menampung sementara di rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com