Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yunus : 1001 Alasan Bisa Dicari

Kompas.com - 03/12/2011, 10:39 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Yunus Husein membantah keraguan sebagian besar partai politik bahwa dirinya titipan pemerintah. Menurut Yunus, partai politik hanya mencari-cari alasan untuk menjegalnya.

"Kalau tidak ingin memilih seseorang, 1001 alasan bisa dicari. Gampang itu dicari," kata Yunus ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu ( 3/12/2011 ).

Yunus dimintai tanggapan atas hasil pemilihan empat pimpinan KPK periode 2011-2015 yang menempatkan dirinya di posisi kelima. Dia kalah dukungan suara dengan Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain.

Enam fraksi yakni Partai Golkar, Partai PDI-P, PKS, Partai Hanura, PPP, dan Partai Gerindra menolak Yunus karena meragukan independensinya. Salah satu keraguan itu lantaran Yunus aktif di Satgas Pemberantasan Mafia Hukum bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Lembaga itu dinilai dibentuk untuk pencitraan Presiden.

Yunus mengatakan, Satgas tidak bekerja untuk memenuhi pesanan pemerintah. Kerja Satgas selama ini, kata dia, murni untuk memberantas mafia hukum. "Tugas Satgas sama seperti KPK. Korban mafia kan rakyat. Masa sih rakyat dikerjain tidak dibantu," kata dia.

Seperti diberitakan, beberapa anggota Komisi III menyebut Partai Demokrat terus melobi partai-partai agar memilih Yunus. Apakah ada kesepakatan tertentu dengan Partai Demokrat? "Enggak ada, enggak ada sama sekali," jawab Yunus.

Dijelaskan Yunus, dirinya meminta izin Presiden lantaran masih menjabat Ketua Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK). Izin itu diminta hanya karena masalah etika. Menurut dia, tidak ada kesepakatan tertentu dengan Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com