WN Jerman Ini Akan Dites Kejiwaannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Irwan Anwar, mengatakan pihaknya akan melakukan tes kejiwaan terhadap Low Philipp Teck Seng (36), tersangka kasus eksploitasi anak di bawah umur. Pasalnya, Low ternyata bukan hanya pernah menyetubuhi WW (13), tetapi juga anak di bawah umur lain yang usianya 13-16 tahun.

"Kami akan periksa kejiwaannya apakah dia penyuka anak di bawah umur (pedofilia) atau bukan. Kami belum tahu itu sampai hasil tes keluar," ujar Irwan, Jumat (2/12/2011), saat dihubungi wartawan.

Dia mengtakan, Irwan diketahui tidak hanya "memesan" WW dari sang mucikari, Devie (27), tetapi juga sudah pernah "memesan" lima anak di bawah umur lain.

"Rentang umur anak-anak itu 13-16 tahun. Sudah enam kali dia dapat ABG dari tersangka Devie," tutur Irwan.

Selama pemeriksaan, Irwan mengungkapkan tidak ada keanehan pada sikap Low. Low yang berasal dari kalangan terpandang dan merupakan ahli marketing perusahaan furniture di Cibitung itu mengaku selalu memesan remaja-remaja dari Devie lantaran kesepian.

"Dia selalu bilang kalau dia duda, keluarganya di Jerman semua. Dia tinggal sendiri di apartemen itu makanya dia bilang butuh teman," papar Irwan.

Tetapi, polisi masih menyelidiki lebih lanjut apakah Low memang mengidap pedofil atau memang sengaja memilih anak-anak jalanan supaya mendapat tarif murah. "Bisa jadi dia suka sama anak-anak, tapi bisa juga dia sengaja cari anak jalanan supaya tarif murah. Karena anak-anak yang dia pakai itu yah seperti anak jalanan, dia tahu itu," ujarnya.

Seperti diberitakan, kasus eksploitasi anak di bawah umur berhasil dibongkar Polres Metro Jakarta Selatan. Sebanyak empat orang tersangka diamankan, yakni tiga orang mucikari dan seorang pelanggan mucikari itu. Tiga mucikari itu yakni Devi (27), Rini (22), dan Maudi (16). Sedangkan seorang pelanggan yang diamankan yakni warga asing asal Jerman bernama Low Philipp Teck Seng (36). Keempat orang itu diketahui mengeksploitasi WW (13), seorang joki three in one.