Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspedisi Citarum Raih Medali Emas

Kompas.com - 25/11/2011, 01:48 WIB

Hongkong, Kompas - Ekspedisi Citarum yang dilakukan harian Kompas dengan pendekatan cross media editorial coverage mendapatkan medali emas dalam ajang Asian Digital Media Awards 2011 di Hongkong, Kamis (24/11).

Ekspedisi Citarum, yang dilakukan Kompas pada April 2011, mengalahkan Dow Jones Publishing Company Hongkong yang meraih perak serta The Age dan Sydney Morning Herald yang meraih perunggu.

Penghargaan diterima Direktur Bisnis Kompas Hardanto Subagyo. Selain untuk kategori Cross Media Editorial Coverage, situs berita Kompas.com mendapatkan medali perak untuk kategori Situs Web Surat Kabar Terbaik di Asia. Medali emas untuk kategori itu diraih The Strait Times Singapura. Adapun inovasi Kompas Editor Choice melalui Playbook meraih perunggu untuk kategori E-Reader/Tablet terbaik di Asia.

Secara keseluruhan, Kompas Gramedia meraih empat penghargaan. Situs Kawankumagz.com dari Gramedia Majalah memenangi bronze award kategori Best Magazine Website.

Ekspedisi Citarum adalah ekspedisi ke-12 yang dilakukan Kompas. Liputan Ekspedisi Citarum tidak hanya dimuat di Kompas cetak, tetapi juga di Kompas.com, video on demand, dan buku Ekspedisi Citarum-Sejuta Pesona dan Persoalan yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas. Guna mendorong interaktivitas dengan pembacanya, harian Kompas juga menyelenggarakan kuis berkaitan dengan Citarum melalui Facebook.

Untuk kategori serupa, Ekspedisi Musi tahun 2010 meraih medali perak dari WAN-IFRA.

Pengakuan

Pemimpin Redaksi Kompas Rikard Bagun di Jakarta menyambut baik penghargaan tersebut. Penghargaan itu menandakan bahwa kebijakan MMM (multimedia, multichannel, dan multiplatform) yang dilakukan Kompas mendapatkan pengakuan bukan hanya dari komunitas lokal, melainkan juga komunitas internasional.

”Penghargaan itu memotivasi Kompas untuk terus berkreasi dan berinovasi,” kata Rikard.

Asian Digital Media Awards merupakan ajang kompetisi tahunan yang digelar WAN-IFRA, asosiasi surat kabar dunia, di Asia. Pada Kamis siang dilangsungkan diskusi mengenai inovasi digital dan kaitannya dengan jurnalisme.

Pada kesempatan itu, Hardanto mempresentasikan Ekspedisi Cincin Api Kompas 2011 yang sedang berlangsung. Ekspedisi selama satu tahun itu untuk memetakan kondisi kegunungapian di Indonesia. Liputan Ekspedisi Cincin Api itu dimuat di Kompas, Kompas.com, dan ditayangkan melalui saluran televisi. Ekspedisi Cincin Api dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris bisa diunduh di App Store. Dalam satu kebijakan editorial, Ekspedisi Cincin Api dikelola secara multiplatform.

Axel Spinger, konsultan WAN-IFRA dari Jerman, mengapresiasi ide Ekspedisi Cincin Api. ”Pendekatannya sangat emosional dengan konten lokal yang sangat kuat,” kata Spinger, sebagaimana dikutip Hardanto.

Tim Ekspedisi Cincin Api Kompas telah berlangsung tiga bulan. Edisi pertama ”Tambora Mengguncang Dunia” (September 2011), dilanjutkan dengan ”Toba Mengubah Dunia” (Oktober), dan ”Krakatau Menyingkap Rahasia Kehidupan” (November). Edisi Rinjani diturunkan Desember 2011. (bdm)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com