JAKARTA, KOMPAS.com - Rangkaian acara siraman yang dijalani Siti Rubi Aliya Rajasa, putri Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjelang pernikahannya dengan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Edhie Baskoro Yudhoyono menggunakan adat Jawa. Keluarga Hatta Rajasa yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan, mengaku tidak merasa canggung dalam menjalankan proses tersebut.
"Karena ini adalah kedua kalinya saya menggunakan adat Jawa. Putra saya menikah dengan putrinya Pak Djoko Ramiadji, cucu dari ibu Mooryati Soedibyo, juga dari Jawa. Saya juga gunakan busana Jawa. Jadi, Alhamdulillah yang kedua kali tidak terlalu canggung," ujar Hatta Rajasa saat melakukan jumpa pers di Kediamannya, Kompleks Fatmawati Golf Mansion, Jakarta, Selasa (22/11/2011).
Hatta juga mengungkapkan rasa bangganya karena budaya Sriwijaya dan Jawa yang bisa berpadu dengan baik dalam rangkaian acara pernikahan putrinya. "Jadi buat saya perpaduan adat ini luar biasa, karena ini menunjukan budaya bangsa kita yang sangat kaya," tuturnya.
Lebih lanjut, ditambahkan Hatta, dalam acara akad nikah pada 24 November 2011 di Istana Cipanas akan menggunakan adat Sumatera, Palembang. Sedangkan untuk acara resepsi di JCC pada 26 November akan menggunakan adat Jawa dari Yogyakarta.
"Dengan pencampuran ini, kita dapat memperkaya nilai-nilai budaya, dan tetap mempertahankan nilai-nilai kebudayaan kita," kata Hatta.
Seperti diberitakan, dalam prosesi acara siraman hari ini, keluarga besar Hatta Rajasa menggunakan adat Jawa. Sebelum siraman dimulai, keluarga Hatta lebih dulu melakukan pengajian dan pemasangan bleketepe serta tuwusan. Kemudian acara dilanjutkan dengan ritual potong krimo, yakni pemotongan rambut mempelai oleh kedua orang tua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.