Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada yang Merinding Dengar Suara Agnes

Kompas.com - 11/11/2011, 03:50 WIB

Susi Ivvaty

Dipercaya menjadi pemain musik ”perkusi nusantara” untuk mengiringi penyanyi Agnes Monica sangatlah membanggakan bagi Arif Kurniawan dan Sena Yudha Mitra, mahasiswa Jurusan Pendidikan Kesenian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Palembang, Sumatera Selatan. ”Belum pernah mengisi acara sebesar ini. Belum pernah megang musik di panggung utama semegah ini. Kami demam panggung. Merinding mendengar suara Agnes,” kata Sena.

Sena dan Arif terpilih menjadi pengisi acara ”perkusi nusantara” bersama sekitar seratus pemain musik lain untuk mengisi pembukaan SEA Games XXVI di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang. Selain mahasiswa, ada juga pengamen jalanan, pemain musik di instansi pemerintahan, dan siapa saja yang lolos seleksi.

”Ah, sudah geladi bersih, besok tampil. Tadi begitu dengar suara Agnes, terus bisa melihat wajahnya langsung, kami semua bengong. Biasanya anak-anak itu, kan, selengekan kalau latihan, tadi langsung diam semua, ha-ha-ha,” tutur Arif.

Setelah diadakan seleksi pemain ”perkusi nusantara” pada awal Oktober 2011, para pengisi acara ini dilatih penata musik dan koreografer dari STSI Bandung, Jawa Barat. ”Setelah lolos, kami mulai berlatih setiap hari mulai 11 Oktober,” kata Arif, yang terpilih untuk menabuh alat musik tasya dari Aceh.

Bagi Sena, yang kebagian memainkan alat tabuh rafai dari Jawa Timur, latihan setiap hari jadi kegiatan utama sejak sebulan menjelang perhelatan. ”Karena kami memang sudah biasa main musik, jadi disuruh main perkusi ya cepat bisa. Saya sendiri mayornya gitar,” katanya.

Berlatih setiap hari selama sebulan dengan honor sebesar Rp 25.000 sehari jadi kegiatan menggairahkan bagi Sena dan Arif. Lelah, capai, tetapi nikmat. ”Kami jadi punya banyak teman dan bangga bisa berbuat sesuatu meski kecil untuk Palembang dan Indonesia,” kata Arif, yang asli Solo, Jawa Tengah.

Agnes, yang akan menyanyikan lagu ”Together We Will Shine” karya Yovie Widianto, akan tampil pada acara ke-18 dari total 33 mata acara upacara pembukaan SEA Games 2011. Menurut Deputi IV Panitia Penyelenggara SEA Games Indonesia (Inasoc) Indra Yudhistira, pesta pembukaan akan berlangsung tiga jam, pukul 19.00-22.00. Jumlah penari yang terlibat sebanyak 3.500 orang.

”Para penari akan membawakan tarian kolosal yang terbagi dalam beberapa babak, yaitu Prelude, Heart of The City, Golden Peninsula, Merajut Nusantara, dan Reach of The Dream,” katanya.

Keseluruhan acara akan diawali penampilan paduan suara Bina Vokalia Palembang, yang disusul pre-show act oleh Denny Malik. Dengan pembawa acara Tantowi Yahya dan Tiya Diran—seperti yang tertulis di susunan acara—acara akan dipandu hingga memasuki sejumlah momen penting, salah satunya pembukaan resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

”Journey Begin”

Rasa ”lelah tetapi bangga” itu juga dirasakan oleh Dewi Melinda Sari, Elsa Elfira Rosa, dan Anggie Hijatus Syaliyah, siswi kelas II SMAN 11 Palembang. Mereka menjadi bagian dari 850 penari yang membawakan tarian berjudul ”Journey Begin”. ”Dari sekolah kami ada 36 orang yang lolos seleksi,” kata Elsa.

Seleksi tari ”Journey Begin” bahkan sudah dilakukan sejak awal tahun meski baru berlatih sebulan menjelang SEA Games. Tarian ini, menurut Dewi, menceritakan sejarah Palembang, mulai dari tanah kosong hingga menjadi seperti sekarang. ”Mulanya sejak zaman Kerajaan Sriwijaya,” ucap Anggie.

Pada geladi bersih Kamis kemarin, penari ”Journey Begin” ini sudah didandani dengan kostum dan riasan yang serba biru. ”Di tarian itu ada orang naik gerobak, menyusun batu. Lalu ada percikan dan gelombang air, makanya muka kami diwarnai biru,” ujar Dewi.

Sama seperti Arif dan Sena, para penari ini juga diberi honor Rp 25.000 sehari selama sebulan. ”Ya memang dikit, enggak sebanding dengan capeknya. Tapi, ya ini, kan, demi bangsa,” kata Elsa sambil tertawa.

Honor Rp 25.000 itu hanya sebagai uang transpor. ”Ya, tidak ada artinya. Kecil. Tapi, kan, bukan itu, ya. Kami benar-benar ingin merasakan sesuatu yang berbeda di Palembang,” kata Arif.

Hal senada diungkapkan Ratna, murid kelas II SMA Taman Siswa, Palembang. Ia menuturkan, ”Enam hari dalam seminggu kami latihan, dikasih uang transpor Rp 25.000 dan jatah makan. Ya, menyenangkan ikut SEA Games ini.”

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Toni Panggarbesi menambahkan, sembari SEA Games digelar, dua panggung terbuka akan didirikan di kawasan Jakabaring Sport City, salah satunya di sekitar wisma atlet. Kedua panggung terbuka ini akan menggelar beragam pertunjukan dari Nusantara, setiap malam mulai pukul 19.00 hingga 21.00. ”Salah satu pengisi acaranya, tim koreografer Denny Malik,” katanya.

Panggung lain didirikan di lokasi pameran Sriwijaya International Expo di Gedung Dekranasda, Jakabaring. Pameran akan menampilkan produk dari 11 negara peserta SEA Games dan kerajinan masyarakat Sumatera Selatan, seperti tenun songket.

Panggung ini akan menampilkan gelar budaya dan tradisi Sumatera Selatan. Ada 15 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan akan bergantian menampilkan kesenian khas tradisional setiap malam mulai pukul 19.00 hingga 22.00.

Pertunjukan kesenian dan budaya daerah dan pameran hasil kerajinan juga digelar di sejumlah hotel berbintang di Kota Palembang. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan mengoordinasi kelompok kesenian Sumatera Selatan untuk tampil sebelum makan malam di hotel-hotel tersebut. (Wisnu Aji Dewabrata/Irene Sarwindaningrum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com