Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMS Ancaman Bukan dari Ponsel Antasari

Kompas.com - 08/11/2011, 12:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum Antasari Azhar, Juniver Girsang, pada Selasa (8/11/2011) siang ini mendatangi Polda Metro Jaya. Kehadiran tim kuasa hukum Antasari tersebut untuk mempertanyakan kelanjutan laporan kliennya atas dugaan penyalahgunaan nomor Antasari sehingga seakan-akan mengirim pesan singkat ancaman kepada Nasrudin Zulkarnaen.

Pesan singkat itu berisi: Maaf mas masalah ini yang tahu hanya kita berdua kalau sampai terblow up tahu konsekuensinya.

Pesan itu seolah-olah dikirim dari nomor Antasari pada Februari 2009. Akibat pesan itulah, Juniver mengatakan, kliennya dianggap sebagai otak/dalang pembunuhan Direktur Utama Rajawali Putra Banjaran.

"SMS inilah yang dipakai jaksa penuntut umum yang akibatkan Antasari disebut sebagai penganjur dan kemudian jadi otak daripada terbunuhnya Nasrudin," ucap Juniver, Selasa (8/11/2011) di Mapolda Metro Jaya.

Namun, fakta di persidangan yang disampaikan ahli Informasi Teknologi (IT) Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo, menyatakan call data record (CDR) nomor telepon atas nama Nasrudin tidak ada nomor ponsel Antasari Azhar.

"Bisa disimpulkan bahwa SMS ancaman tersebut bukan berasal dari HP milik Antasari Azhar," ungkap Juniver.

Saksi ahli, kata Juniver, saat itu mengungkapkan, pesan singkat bernada ancaman itu diduga dikirim dari perangkat internet yang memungkinkan memakai nomor Antasari tanpa diketahui yang bersangkutan. Setelah ditelusuri pihak kuasa hukum, Juniver menuturkan bahwa nomor itu dikirimkan seseorang di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Setelah lakukan investigasi pasif, kami mendengar bahwa pengirim SMS itu dari Kebayoran Baru, sementara klien kami pada saat yang sama berada di kantornya di Gedung KPK, Kuningan," tutur Juniver.

Karena itu, ia meminta pihak kepolisian menelusuri siapa pelaku pengirim pesan sesungguhnya itu. "Segera ditindaklanjuti temuan itu supaya segera dicari. Kalau bukan Antasari berarti siapa? Kalau ketahuan, kita harapkan orang itu bisa diduga adalah dalang pembunuhan itu sendiri," kata Juniver.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com