NII di Balik Hilangnya Mahasiswi Trisakti?

JAKARTA, KOMPAS.com — Hilangnya mahasiswi Universitas Trisakti, Nadia Dwi Rachma alias Dea (22), sempat dikaitkan dengan jaringan Negara Islam Indonesia. Namun, kabar ini belum bisa dipastikan pihak kepolisian.

"Kami tidak bisa hanya dengan kemungkinan-kemungkinan. Polisi bekerja dari fakta-fakta dan bukti-bukti yang kami temukan di lapangan," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar, Kamis (3/11/2011), di Markas Polda Metro Jaya.

Dia melanjutkan, penyidik belum menelusuri kemungkinan keterlibatan Dea dalam jaringan NII. Pasalnya, kini polisi fokus mencari keberadaan mahasiswi semester IX Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti tersebut.

"Jadi, kami belum mengarah ke soal itu (dugaan keterkaitan NII)," katanya.

Dugaan keterlibatan Dea dalam jaringan NII menguat karena saat hilang Dea membawa uang Rp 3 juta yang diberikan ayahnya untuk membayar uang kuliah. Ibunda Dea, Emy Ismaini, mengatakan, pihak keluarga juga baru mengetahui rupanya Dea tidak membayarkan uang kuliah selama dua semester terakhir meski selalu diberikan uang.

Seperti diberitakan, Nadia dikabarkan hilang pada 24 Oktober 2011. Mahasiswi semester IX di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti itu terakhir terlihat keluar dari rumahnya sekitar pukul 09.00. Dea memakai baju lengan panjang motif bunga dan celana jins warna hitam.

Dea juga pergi dengan membawa sebuah tas jinjing besar berwarna biru. Tetangga yang melihat Dea keluar rumah hanya menyaksikan Dea berjalan seorang diri. Tidak diketahui arah tujuan Dea. Teman-teman kampus Dea pun menyatakan pada hari itu Dea tidak masuk di kampus.

Keluarga akhirnya melaporkan hilangnya Dea pada 26 Oktober 2011 ke Polda Metro Jaya. Laporan ini dicatat polisi dengan nomor TBL/16610/IX/2011/PMJ/Ditreskrimum. Setelah ditelusuri, kepolisian mendapatkan kabar bahwa Dea tampak terlihat di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Utara bersama seorang pria pada 31 Oktober 2011. Namun, tidak diketahui siapa pria itu.