Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KY Siap Telusuri Dugaan Suap DL Sitorus ke Hakim Agung

Kompas.com - 02/11/2011, 12:12 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Yudisial siap menelusuri informasi soal dugaan suap kepada hakim agung terkait penanganan kasus DL Sitorus yang digugat dalam penguasan lahan di Padang Lawas, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Wakil Ketua KY Imam Anshori mengatakan, pihaknya siap berkoordinasi dengan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum dalam mengumpulkan bukti-bukti.

Bahkan, Komisi Yudisial (KY) juga siap memeriksa AS sebagai saksi.

"KY siap berkoordinasi dengan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum berkaitan dengan dugaan suap kepada hakim agung oleh DL Sitorus melalui AS, pengacaranya waktu itu," kata Imam melalui pesan singkat yang diterima wartawan, Rabu (2/11/2011).

Adapun AS yang dimaksud adalah pengacara DL Sitorus saat itu yang kini menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin.

Saat kasus itu masuk ke Mahkamah Agung pada 2008, Amir memang mendampingi Sitorus. Namun, Amir dalam jumpa pers, Senin (31/10/2011), tidak mengakui ataupun membantah bahwa inisial AS yang disebut turut membantu pemberian suap dan menerima uang itu adalah dirinya. Amir menantang informasi itu dibuktikan.

Informasi soal suap yang mengalir ke hakim MA ini bermula dari pengaduan yang masuk ke Satgas Pemberantasan Mafia Hukum pada April 2010. Disebutkan, adanya uang Rp 141,3 miliar untuk membebaskan Sitorus dari gugatan. Berdasarkan pemberitaan majalah Tempo, dana tersebut juga mengalir ke AS sebesar Rp 10 miliar dan Rp 17 miliar.

Menurut Imam, sesuai kewenangannya, KY hanya akan menelusuri dugaan-dugaan pelanggaran yang berkaitan dengan si hakim. Jika ditemukan bukti meyakinkan, KY akan memanggil hakim agung yang dimaksud.

"KY akan memanggil hakim agung yang diduga terima suap itu untuk diklarifikasi. Sederhananya perlu dibuktikan dulu siapakah AS yang dimaksud, tidak penting apakah Amir Syamsuddin atau orang lain karena yang dibidik KY itu hakimnya, bukan penyuapnya," kata Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Nasional
Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com