Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Kumpulkan Informasi dari Pemda Papua

Kompas.com - 26/10/2011, 16:19 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam menyatakan, pihaknya mengumpulkan dan mendalami informasi dari pemerintah daerah Papua. Itu termasuk keterangan dari Bupati Puncak Jaya, Lukas Enembe, yang menyebut peristiwa kericuhan di Papua tidak terkait dengan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM).

Dalam hal ini, Bupati itu menyebut penembakan tidak dilakukan dan dipimpin oleh Goliath Tabuni, yang adalah pimpinan OPM. Lukas belakangan mensinyalir ada kelompok baru dalam peristiwa tersebut.

"Itu kan pengakuan, pengakuan itu bisa iya dan tidak (terlibat). Nanti kalau ada bukti dan sebagainya bisa kita sampaikan. Ya itu (keterangan Bupati Puncak Jaya) jadi salah satu informasi kepada kita yang bisa kita dalami," ujar Anton di Balai Media Mabes Polri, Rabu (26/10/2011).

Semua kelompok, tutur Anton, akan tetap ditelusuri oleh kepolisian di wilayah tersebut. Identifikasi sementara, mereka biasa melakukan aksi ricuh di Papua.

"Pelaku-pelaku ini termasuk kelompok-kelompok yang memang sudah diidentifikasi. Dia yang selalu mengacaukan keamanan di sana," tutur Anton.

Seperti diketahui, selama ini kepolisian baru menduga bahwa para pelaku penembakan dan penyerangan di Papua adalah kelompok sipil bersenjata. Tidak disebutkan nama dari kelompok tersebut. Tetapi hasil identifikasi menunjukkan mereka terdiri dari 30 orang yang hingga saat ini membutuhkan senjata api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com