Nuh Yakin Angka 8,3 Juta Buta Aksara Bisa Ditekan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh yakin, angka buta aksara pada dua tahun ke depan akan berkurang. Saat ini, setidaknya tercatat 8,3 juta orang atau 4,6 persen penduduk Indonesia belum menguasai calistung alias baca, tulis, dan berhitung. Sebagian besar dari jumlah tersebut adalah mereka yang berusia di atas 40 tahun.

Untuk menekan angka tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan berbagai pendekatan baru.

"Jangan khawatir, kita akan tekan itu dengan pendekatan baru, serta mengintegrasikan proses pembelajaran keaksaraan dengan aktivitas sosial dan ekonomi," kata Nuh, dalam acara puncak peringatan Hari Aksara Internasional ke-46, Jumat (21/10/2011), di Jakarta.

Ia menjelaskan, untuk membuat warga buta aksara yang telah berusia di atas 40 tahun tertarik mempelajari pendidikan keaksaraan, harus dilakukan berbagai terobosan. Misalnya, menggunakan metode pembelajaran yang lebih menonjolkan pada aktivitas sosial, ekonomi, dan budaya. Menurutnya, jika pendidikan keaksaraan tidak menonjolkan aktivitas-aktivitas tersebut sulit untuk membuat mereka "melek" aksara.

"Oleh karena itu, dengan metode dan pendekatan itu kami sangat yakin dalam dua atau tiga tahun ke depan bisa menekan jumlah buta aksara sebanyak dua persen," kata Nuh.