JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mempertanyakan pencopotan Fadel Muhammad, kader Partai Golkar, dari kursi menteri kelautan dan perikanan. Politisi senior Partai Golkar ini mengatakan, Fadel adalah salah satu menteri yang memiliki prestasi dan berpihak kepada nelayan.
"Kami sadar bahwa (pencopotan) itu adalah hak prerogatif Presiden. Namun, Fadel adalah menteri yang bekerja sungguh-sungguh, intens, berkomunikasi langsung dengan petani dan nelayan, berpihak kepada petani garam, dan menolak impor garam yang tak jelas," kata Akbar pada diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/10/2011).
Mantan Menteri Sekretaris Negara ini mengatakan, sebagai manusia biasa, wajar jika Fadel memiliki perasaan kaget dan kecewa. Itu adalah hal yang manusiawi. Di sisi lain, Akbar juga mengindikasikan ketidaksetujuan dia atas pergantian Fadel oleh Sharif Cicip Sutardjo.
"Ya, kan Cicip kita belum tahu. Dia kan baru. Kalau yang sudah tahu, berprestasi, baik, kenapa harus diganti? Paling tidak, kan, dia harus dipertahankan. Kalau mau memasukkan yang lain, ya cari tempat lain. Kan begitu," kata Akbar.
Diberitakan, pencopotan mantan Gubernur Gorontalo itu diputuskan sekitar 10 menit menjelang pengumuman perombakan susunan Kabinet Indonesia Bersatu II oleh Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/10/2011).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.