Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang: Kabinet Baru Perimbangan Kekuasaan SBY

Kompas.com - 19/10/2011, 11:28 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menilai, kabinet pasca-perombakan yang diumumkan Presiden Susilo Bambang Yudhono, Selasa (18/10/2011) malam, belum memenuhi kriteria kabinet ahli yang terdiri dari kalangan profesional atau zaken kabinet. Menurut Bambang, postur Kabinet Indonesia Bersatu saat ini lebih mencerminkan keinginan Presiden menjaga keseimbangan kekuasaannya.

"Karena alih-alih bicara soal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang telah membuat citranya memburuk hari-hari ini, membersihkan kabinetnya dari dugaan persoalan korupsi pun tak ia lakukan," ujar anggota Komisi III DPR ini, kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (19/10/2011).

Ia mengatakan, efektivitas pemerintahan juga dapat menurun akibat hadirnya belasan wakil menteri tanpa uraian tugas yang tegas dan jelas. Menurut dia, sosok wakil menteri yang berasal dari luar kementerian terkait bisa menjadi faktor yang menumbuhkan kecemburuan internal.

"Saya juga memperkirakan akan terjadi disharmoni di sejumlah kementerian, dan disharmoni itulah yang menjadi sumber atau penyebab utama rendahnya efektivitas pemerintahan SBY hingga 2014 nanti," kata Bambang.

Bambang mengungkapkan, faktor ketidakjelasan wewenang dan uraian tugas wakil menteri tersebut bisa mendorong sekretaris jenderal (sekjen), para direktur jenderal (dirjen), dan inspektur Jenderal (irjen) memotong jalur wakil menteri. Kondisi kementerian akan semakin parah jika terjadi rivalitas antara menteri dan wakil menteri, atau antara Sekjen sebagai orang nomor dua kementerian dengan wakil menteri.

"Kemungkinan itulah yang mestinya diwaspadai Presiden SBY dan Wapres Boediono. Karena tidak berkarakter zaken kabinet, tidak realistis mengharapkan KIB-II pasca-reshuffle lebih produktif dan mampu meminimalkan dampak ancaman krisis ekonomi global," katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II di Istana Negara, Selasa (18/10/2011) malam. Jumlah menteri di kabinet tetap 34 orang. Dalam formasi baru ini, delapan menteri dikeluarkan dari kabinet dan digantikan pejabat baru, sementara empat menteri digeser ke posisi baru. Pagi ini, para "penghuni" baru KIB II ini resmi dilantik Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

    Airlangga Sebut Kemenko Perekonomian Pindah ke IKN jika Kantornya Sudah Siap

    Nasional
    Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

    Jemaah Haji Sambut Gembira Saat Hujan Turun di Mekkah, di Tengah Peringatan Cuaca Panas

    Nasional
    PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

    PPP Pastikan Agenda Muktamar untuk Pergantian Pemimpin Berlangsung Tahun 2025

    Nasional
    Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

    Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah

    Nasional
    Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

    Idul Adha, Puan Maharani: Tingkatkan Kepedulian dan Gotong Royong

    Nasional
    Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

    Timwas Haji DPR: Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Sesuai Maktab, Banyak yang Terusir

    Nasional
    Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

    Sikap Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Ketimbang Jakarta Dinilai Realistis

    Nasional
    Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

    Masalah Haji Terus Berulang, Timwas Haji DPR Usulkan Penbentukan Pansus

    Nasional
    Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

    Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Tak Lontar Jumrah Sebelum Pukul 16.00

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

    Wapres Ma'ruf Dorong Kegiatan Kurban Terus Dijaga, Sebut Warga Non-Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

    Nasional
    Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

    Semarak Perayaan Idul Adha 1445 H, DPC PDIP di 38 Daerah Jatim Sembelih Hewan Kurban

    Nasional
    Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

    Pelindo Petikemas Salurkan 215 Hewan Kurban untuk Masyarakat

    Nasional
    Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

    Gus Muhaimin: Timwas Haji DPR Sampaikan Penyelenggaraan Haji 2024 Alami Berbagai Masalah

    Nasional
    DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

    DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

    Nasional
    Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

    Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com