Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Reshuffle" Heboh karena Gaya Presiden

Kompas.com - 04/10/2011, 16:44 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Syamsudin Haris menilai, kehebohan wacana perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II disebabkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri.

Syamsudin mengatakan, sejak awal pembentukan kabinet, cara yang digunakan Presiden Yudhoyono sudah menimbulkan kesan heboh. "Reshuffle itu adalah anomali dalam kehidupan politik sebab reshuffle kabinet itu sebenarnya tidak bikin heboh dalam sistem presidensial. Yang heboh itu kan kalau sistemnya parlementer," kata Syamsudin dalam diskusi bertajuk "Reshuffle dan Masa Depan Pemerintahan SBY" di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (4/10/2011).

Ia menambahkan, kehebohan tersebut dimulai semenjak uji kepatutan dan kelayakan para calon menteri. Menurutnya, walaupun yang dipilih hanya beberapa orang, Presiden selalu mendramatisasi persoalan yang penting, tetapi dengan substansi yang tidak tampak.

"Jadi, solusinya seharusnya bukan pada reshuffle, melainkan pada gaya kepemimpinan Pak SBY yang terkesan lembek, suka janji-janji kompromistis, tetapi takut pada partai politik di Senayan (DPR)," ujarnya.

Oleh karena itu, Syamsudin menyarankan agar Presiden Yudhoyono harus mengubah gaya kepemimpinannya agar reshuffle tidak berakhir sia-sia. Menurutnya, klaim Presiden yang akan melakukan reshuffle berbasis kinerja tidak akan pernah terjadi jika selalu menggunakan basis politik dalam perombakan kabinet tersebut.

"Hal itu bisa dilihat pada saat akhir Kabinet Indonesia Bersatu I. Ketika itu Presiden SBY mengklaim kinerja kabinetnya baik, tetapi hampir 90 persen menterinya diganti. Ini kan menunjukkan inkonsistensi dan bahwa masih adanya politik transaksional dalam pemerintahan kita sekarang," kata Syamsudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Nasional
    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com