Ratusan Pelajar Menulis Puisi Perdamaian

MAGELANG, KOMPAS.com--Ratusan pelajar menulis puisi bertema perdamaian di atas bentangan kain putih sepanjang 120 meter di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin.

Kegiatan itu diprakarsai World Federation of UNESCO Clubs Centres and Associations (WFUCA) bekeja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Magelang, dan PT Taman Wisata Candi Borobudur.

Para pelajar yang terlibat dalam kegiatan itu adalah para siswa khususnya sekolah menengah atas dari 11 sekolah di Kabupaten Magelang.

Mereka  menggunakan spidol bersama-sama menuliskan berbagai karya puisi masing-masing bertema perdamaian dan kebaikan di atas bentangan kain warna putih yang dipajang di pinggir jalan menuju tangga pelataran Candi Borobudur.

General Adviser WFUCA Angel Arenas mengatakan, Candi Borobudur menjadi tempat ke-37 dan Indonesia ke-18 di dunia untuk rangkaian kampanye tentang perdamaian dunia.

"Candi Borobudur contoh tempat terbaik dunia yang menyimpan nilai-nilai kebaikan dan kedamaian," katanya.

Angel yang juga penyair asal Spanyol itu mengatakan, banyak orang bisa menulis puisi sehingga kegiatan di Borobudur itu untuk mendorong setiap orang mengembangkan bakatnya.

Puisi, katanya, merupakan alat mengendalikan emosi manusia secara baik agar mereka mampu menciptakan situasi kehidupan yang lebih damai.

Ia mengemukakan, cara hidup manusia tidak saja mendasarkan  logika tetapi juga kecerdasan emosional. "Puisi alat mengendalikan emosi," katanya.

Kepala Disbudpar Kabupaten Magelang Dian Setya Dharma mengatakan, kegiatan itu bagian dari rangkaian kampanye perdamaian dunia yang diprakarsai  UNESCO.

"Apalagi Candi Borobudur menyimpan nilai-nilai kebaikan, kebahagiaan, dan perdamaian dunia," katanya.

Pada kesempatan itu, Angel, Dian, dan Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Jateng Budianto bersama para siswa juga turut menuliskan karya masing-masing di bentangan kain putih tersebut.