Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Medis Himpun Sidik Jari Pembanding dari Keluarga

Kompas.com - 26/09/2011, 10:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Markas Besar Polri Brigadir Jenderal (Pol) Mussadeq Ishak mengatakan, hingga kini tim medis forensik tengah melakukan proses identifikasi terhadap jenazah pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Solo. Rencananya, tim medis kepolisian akan menghimpun data pembanding dari pihak keluarga untuk mencocokkan identitas jenazah.

"Sekarang masih diidentifikasi. Kami menggunakan prosedur-prosedur internasional, kami gunakan data-data post mortem (pasca-kematian) dan ante mortem (sebelum kematian)," ujar Mussadeq, Senin (26/9/2011), di RS Polri Sukanto, Kramat Jati.

Data-data post mortem yang digunakan tim medis untuk mengetahui identitas jenazah adalah sidik jari pelaku. Sementara itu, data ante mortem yang digunakan adalah sidik jari pembanding dari pihak keluarga. "Penyidik sedang kumpulkan data-data ante mortem dari pihak keluarga, termasuk sidik jari. Sedang dikumpulkan. Kalau sudah selesai, akan segera kami rilis," ungkap Mussadeq.

Ditanya lebih lanjut tentang data pihak keluarga mana yang tengah dihimpun tim medis, Mussadek enggan menjawab. Ia hanya berujar singkat, "Sedang dicari penyidik."

Sebelumnya, sebuah bom meledak di GBIS Kepunton pada Minggu sekitar pukul 11.00. Saat itu, puluhan umat Kristiani usai melakukan ibadah, dan hendak menuju keluar gereja. Namun, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara ledakan. Seorang pria yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri tewas di tempat dengan bagian perut rusak parah, sementara lebih dari 20 jemaat mengalami luka bakar.

Jenazah pelaku bom bunuh diri kemudian dievakuasi ke RS di Semarang, Jawa Tengah, sampai akhirnya dilimpahkan ke RS Polri Sukanto, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com