JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyerahkan sepenuhnya soal reshuffle atau perombakan kabinet kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia enggan berkomentar banyak soal perombakan kabinet yang mungkin menggeser menteri dari partainya.
"Reshuffle kan kewenangan Presiden dan Presiden sudah menyampaikan 'tunggu tanggal mainnya'. Karena itu, kita tunggu kapan Presiden melakukan reshuffle," kata Anas di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (22/9/2011), seusai diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan dan supervisi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Selanjutnya, Anas mengungkapkan bahwa dia berharap perombakan kabinet dapat membawa perbaikan kinerja.
"Yang paling penting, kita semua berharap setelah reshuffle kinerja kabinet makin baik dan produktif untuk melayani kepentingan rakyat," kata dia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan akan melakukan reshuffle atau perombakan susunan Kabinet Indonesia Bersatu II pada Oktober mendatang. Rencana reshuffle tersebut terungkap dari pernyataan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi.
"Beliau (Presiden) akan putuskan bulan depan," kata Sofjan.
Presiden sendiri sudah bertemu dengan pimpinan partai-partai koalisi untuk membahas soal rencana perombakan kabinet tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.