Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin Tak Bicara Kasusnya

Kompas.com - 17/09/2011, 22:16 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengemukakan, besar kecilnya sebuah partai politik tidak lepas dari peran media massa. Media massa juga memiliki peran strategis dalam membangun demokrasi.

"Pentingnya media massa itulah, saya ingin setiap kader PKB punya komunikasi yang baik terhadap kalangan media massa. Rajin-rajinlah berkomunikasi dengan wartawan, ceritakan dan kabarkan kepada mereka tentang semua hal yang melingkupi PKB," kata Muhaimin ketika berbicara pada acara halal bi halal dan konsolidasi yang digelar DPW PKB Jawa Tengah di Semarang, , Sabtu (17/9/2011).

Acara ini dihadiri seluruh pengurus DPC PBK se-Jateng dan sejumlah ketua NU dari beberapa kabupaten dan kota. Seperti Ketua NU Jepara, KH Nurudin Amin, KH Tadzir Mansyur (Ungaran), KH Mahfudz Ridwan (Ponpes Edi Mancoro Salatiga), Ketua DPW PKB Jateng, H Abdul Kadir Karding, Wakil Ketua DPW PPP Jateng, Sukirman, Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Andi Muawiyah Ramli, serta Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jateng KH Munif Muhammad Zuhri.

Muhaimin Iskandar mengakui, media massa bisa menjadikan kita terkenal. Bisa juga menjadi buruk rupa. Lepas dari itu, tambahnya, kader PKB perlu menyampaikan pada mereka kalau PKB punya sejumlah program kerakyatan dalam kegiatannya.

Muhaimin Iskandari yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu tidak menyingung sama sekali soal ramainya pemberitaan terkait dengan kasus dua oknum bawahannya yang kini ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Selain menghadiri konsolidasi partai politik PKB, Muhaimin bersama sejumlah alim ulama dan tokoh PKB juga berziarah ke makam Mbah Girikusumo, Kabupaten Demak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com