Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ambon Jangan Sampai Tersulut Lagi

Kompas.com - 12/09/2011, 08:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Warga Kota Ambon, Provinsi Maluku, diminta mengutamakan pendekatan damai terhadap setiap hal yang bisa menyulut konflik sosial. Bagaimanapun warga Ambon mesti belajar dari konflik masa lalu yang telah memakan korban yang sangat besar.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Slamet Effendy Yusuf, mengingatkan, yang terjadi di Ambon pada masa lalu hingga hari ini masih meninggalkan luka pada kehidupan masyarakat. Boleh dikatakan Ambon baru memulai untuk membangun kembali kota yang porak-poranda akibat konflik di masa lalu. Karena itu, jangan sampai peristiwa konflik yang parah tersebut terulang kembali.

"Sebuah konflik sosial sering kali mudah mengobarkannya, tetapi amat sulit memadamkannya. Masyarakat Ambon tidak boleh mudah tersulut oleh berita atau provokasi yang tidak jelas sumbernya," sebut Slamet Effendy, Minggu (11/9/2011) malam.

Seperti diberitakan, pertikaian sempat terjadi di Kota Ambon, Maluku, bermula dari meninggalnya Darfin Saimen (32), tukang ojek asal Waihong, Nusaniwe pada Sabtu (10/9/2011). Keluarga dan warga yang mengenal Darfin menduga korban dibunuh, namun informasi lain menyatakan bahwa Darfin meninggal karena kecelakaan.

Seusai mengantar penumpang ke daerah Gunung Nona pada Sabtu malam, Darfin menabrak pohon dan rumah warga hingga terluka parah. Sempat dibawa ke rumah sakit, namun akhirnya Darfin meninggal. Kesalahpahaman soal penyebab meninggalnya Darfin memicu pertikaian. Akibatnya, 67 orang terluka dan 100 lainnya mengungsi.

Slamet Effendy Yusuf mengajak tokoh-tokoh masyarakat di Ambon segera mengambil langkah kongkret menyatupadukan warga kembali. Dengan cara seperti dapat diciptakan situasi kondusif bagi terwujudnya keadaan yang memungkinkan wujudnya harmoni sosial di sana.

Slamet Effendy menghargai kesigapan aparat keamanan dalam mengatasi hal itu. Termasuk penambahan personel Brimob dari kawasan luar Ambon. Pada saat yang sama aparat tidak boleh memberikan toleransi terhadap pihak yang sengaja mengobarkan bentrok antarwarga di Ambon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com